AKP Kaharuddin Kaendo, Sosok Dibalik Keamanan Wilayah Hukum Polresta Kendari, Lanjut Sespimma Polri

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Di tengah dinamika Kota Kendari yang sering diwarnai aksi unjuk rasa, nama AKP Kaharudin Kaendo mencuat sebagai sosok yang berhasil menaklukkan situasi dengan pendekatan dialog persuasif.

Polisi asal Kota Raha, Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini dikenal dengan pendekatan intelijen yang humanis dan persuasif, membuatnya dijuluki "penakluk" kota demonstran.

AKP Kaharudin Kaendo, lahir di Muna pada 26 Oktober 1975, dan dibesarkan oleh ayah, seorang pensiunan PNS. 

Setelah menamatkan SMAN 1 Raha pada 1994, ia lanjut di Korps Bhayangkara dan lolos seleksi Sekolah Calon Bintara (Secaba) PK Polri 1995-1996.

Karier Kaharudin dimulai di Polres Muna. 

Ia ditempatkan di Satuan Bamapta dan Intel, mengasah kemampuannya di lapangan. 

Pengalaman ini membawanya menempuh pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) pada tahun 2010-2011. 

Baca juga: BREAKING NEWS 5 Kapolsek di Polresta Kendari Sulawesi Tenggara Resmi Berganti, Daftarnya

Setelah lulus, ia menduduki berbagai posisi penting di Muna, termasuk KBO Intel, PS Kasat Narkoba, Kapolsek Kabangka, KP3, hingga menjabat Kasat Intel sampai tahun 2019. 

Selama bertugas, ia berhasil mengungkap beberapa kasus menonjol, termasuk kasus pembunuhan yang sempat menyita perhatian publik.

Pada tahun 2020, Kaharudin pindah tugas ke Polda Sultra di Direktorat Intelijen. 

Kariernya makin moncer saat ia dipercaya mengemban jabatan strategis di Polresta Kendari. 

Ia pernah menjabat sebagai Kasat Intel (2021), Kapolsek Kendari (2022), dan Kapolsek Mandonga (2023). 

Setelah itu, ia kembali dipercaya menjabat Kasat Intel Polresta Kendari hingga 2025.

Selama bertugas di Kendari, Kaharudin dikenal karena kemampuannya luwes dan persuasif dalam menghadapi aksi demonstrasi yang kerap menghiasi kota.

Baca juga: Polresta Kendari Amankan Puluhan Jeriken Arak Kiriman dari Muna Sulawesi Tenggara

Ia tidak segan turun langsung ke lapangan untuk berdialog dengan para demonstran, mencari solusi damai tanpa kekerasan.