Viral 5 Bahaya Game Roblox, Abdul Mu'ti Khawatir Anak Indonesia Tiru Adegan Permainan
Viral lima bahaya game Roblox untuk anak-anak yang ramai jadi perbincangan. Roblox menjadi salah satu aplikasi game yang menuai sorotan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Hal ini dengan kolaborasi bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta kementerian terkait lainnya.
Dengan kolaborasi tersebut, telah diluncurkan Program Tata Kelola untuk Anak Aman dan Sehat Digital (Tunas).
Pemerintah juga telah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS). Peraturan yang mulai berlaku 1 April 2025 ini menjadi dasar hukum kuat bagi negara untuk menghadirkan ruang digital yang aman, sehat, dan berkeadilan.
Merujuk dari situs resmi Komdigi, beberapa aturan penting dalam kebijakan tersebut meliputi:
1. Klasifikasi tingkat risiko platform digital berdasarkan tujuh aspek penilaian, termasuk potensi paparan konten tidak layak, risiko keamanan data pribadi anak, risiko adiksi, dan potensi dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik anak.
2. Pengaturan pembuatan akun anak di platform digital, dengan klasifikasi usia di bawah 13 tahun, 13 tahun sampai sebelum 16 tahun, dan usia 16 tahun sampai sebelum 18 tahun, disertai syarat persetujuan dan pengawasan orang tua sesuai tingkat risiko platform.
3. Kewajiban edukasi digital dari platform kepada anak dan orang tua tentang penggunaan internet secara bijak dan aman.
Baca juga: Download Naruto Ultimate Ninja Storm, Harga Game Rp 150 Ribu, Punya Fitur Pertempuran Menarik
4. Larangan melakukan profiling terhadap anak untuk tujuan komersial, kecuali untuk kepentingan terbaik anak.
5. Pengenaan sanksi administratif bagi platform yang melanggar, berupa teguran, denda, penghentian layanan, hingga pemutusan akses.
Lantas seperti apa bahaya game Roblox untuk anak-anak ?
Dirangkum dari Parapuan, setidaknya ada lima bahaya game Roblox yang diutarakan Mendikdasmen.
1. Konten Kekerasan
Seperti yang dipaparkan oleh Mendikdasmen, penulis juga mengkhawatirkan adanya bahaya terselubung di balik game Roblox. Sayangnya, bahaya ini justru sering diabaikan oleh para orang tua dan menganggap jika game tersebut sama dengan permainan digital lainnya.
Anak yang terus-menerus terpapar konten kekerasan dalam bentuk visual maupun interaktif di Roblox, otaknya akan mulai mengalami desensitisasi, yaitu penurunan sensitivitas terhadap kekerasan.
Ini berarti anak bisa mulai melihat kekerasan sebagai sesuatu yang normal, tidak mengganggu, bahkan dianggap menyenangkan. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menumpulkan empati anak terhadap penderitaan orang lain dan mengganggu perkembangan moral serta emosionalnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.