Berita Konawe Utara

Tanam Padi Inpari Perdana di Andowia Konawe Utara, Petani Harap Untung di Tengah Naiknya Harga Beras

Penanaman padi sawah perdana dimulai di Desa Mataiwoi, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra)

Penulis: Nursaida | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/Nursaida)
PENAMAAN PADI KONAWE UTARA - Proses penanaman perdana padi di Desa Mataiwoi, Kecamatan Andowia, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Kamis (31/7/2025). Padi dipindahkan secara manual dari tempat persemaian ke petak sawah seluas 3 hektare oleh petani dibantu penyuluh pertanian. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE UTARA – Penanaman padi sawah perdana dimulai di Desa Mataiwoi, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Kamis (31/7/2025). 

Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda pertanian Kecamatan Andowia.

“Hari ini kita melakukan penanaman perdana padi sawah untuk Kecamatan Andowia, dimulai di Desa Mataiwoi,” ujar Kepala Pertanian Kecamatan Andowia, Amiruddin, saat diwawancarai oleh TribunnewsSultra.com.

Varietas padi Inpari 30 dan Inpari 32 dipilih pada penanaman kali ini.

Menurut Amiruddin, keberhasilan tanaman padi bergantung pada kesiapan serta kesungguhan petani, bukan semata-mata pada metode maupun teknologi.

“Tips dan trik penanaman padi kita kembalikan ke sumber daya manusianya.  Sebelum memulai aktivitas, kita harus bersungguh-sungguh agar hasil yang dicapai maksimal,” jelas Amiruddin.

Dari pantauan TribunnewsSultra.com, proses penanaman dilakukan oleh warga setempat, didampingi beberapa penyuluh pertanian. 

Baca juga: 3 Hektare Lahan di Tetelupai Lasolo Konawe Utara Sulawesi Tenggara Ditanami Padi Gogo dan Jagung

Bibit padi dipindah secara manual dari persemaian ke petak sawah.

Seorang petani, Sumardin, menyampaikan produktivitas padi sangat bergantung pada perawatan intensif.

Ia menargetkan 13 ton gabah per hektare pada penanaman tersebut.

“Tergantung perawatan, maksimal kita target 13 ton per hektare,” ungkap Sumardin.

Ia juga menyampaikan hasil panen akan diperjualbelikan. 

Menurutnya, saat ini harga beras di pasaran mengalami kenaikan, kondisi tersebut memberi keuntungan tersendiri bagi petani.

Sumardin juga mengungkapkan, bantuan dari pemerintah terutama penyuluh pertanian sangat membantu petani. 

Baca juga: Stok Beras Sulawesi Tenggara Aman Sampai 32 Bulan, Konawe Sentra Produksi Padi Terbesar di Sultra

Baik dalam pendampingan, penyediaan bibit, pupuk, hingga fasilitas pendukung seperti tangki air. 

Namun, ia mengakui masih ada kekurangan alat pertanian di lapangan.

Peralatan seperti traktor dan mesin penggiling padi masih sangat terbatas.

Terkait biaya produksi, ia memperkirakan modal tanam padi untuk satu hektare sawah bisa mencapai maksimal Rp5 juta.

Kondisi cuaca pun turut mempengaruhi modal penanaman.(*)

(TribunnewsSultra.com/Nursaida)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved