Berita Baubau

50 Ton Beras SPHP Disalurkan di Baubau Sulawesi Tenggara, Harga Rp62.500 per 5 Kg

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyalurkan 50 ton beras SPHP di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (23/7/2025).

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan
BERAS SPHP - Beras SPHP disalurkan Bulog di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (23/7/2025). (TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Badan Urusan Logistik (Bulog) menyalurkan 50 ton beras SPHP di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (23/7/2025).

Beras SPHP yang disalurkan seperti angin segar di tengah meroketnya harga beras di Kota Baubau.

Harga beras premium 5 Kg mencapai Rp105 ribu di Kota Baubau, ditambah stok beras menipis.

Karena sejak akhir Maret 2025, beras SPHP tidak didistribusikan ke mitra Bulog, yakni Rumah Pangan Kita (RPK).

Sebanyak 50 ton beras SPHP disalurkan Bulog ke RPK di Pasar Karya Nugraha dan Pasar Wameo.

Baca juga: 17.428 Keluarga di Muna Barat Sulawesi Tenggara Dapat Beras Gratis di Momen HUT ke-11 Mubar

Kepala Bulog Kota Baubau, Muthain mengatakan tidak menutup kemungkinan pihaknya menambahkan jumlah beras yang disalurkan.

"Jika habis nanti kami siapkan lagi,” ujar Muthain, Rabu (23/7/2025).

Sebanyak 10 RPK sudah mengangkut bagian mereka untuk langsung dipasarkan kepada masyarakat.

“Delapan RPK di Pasar Wameo , dan dua RPK di Pasar Karya Nugraha. Beras SPHP dibanderol Rp62.500 per 5 kilogram,” katanya.

RPK adalah mitra terverifikasi Bulog yang dapat menjual beras SPHP di wilayah Kota Baubau.

Baca juga: Syarat Beli Sembako Beras hingga Telur Pasar Murah Kolaka Sulawesi Tenggara, Jadwal di Kecamatan

“Satu mitra itu dapat dua ton, jadi untuk hari ini ada 20 ton tersalurkan karena terdapat 10 mobil pengangkut," ujarnya.

Berdasarkan penelusuran, Kota Baubau memiliki 30 mitra terverifikasi yang berlokasi di Pasar Karya Nurgraha dan Pasar Wameo.

Asisten 2 Setda Kota Baubau, Moh Abduh mengatakan penyaluran beras SPHP sudah direncanakan dari beberapa waktu lalu.

“Hanya saja memang ada persyaratan administrasi dari Bulog, sehingga baru hari ini disalurkan,” jelasnya.

Abduh menuturkan penyaluran sudah sesuai dengan prosedur dengan tujuan mengendalikan harga, karena komoditi utama penyebab inflasi adalah beras.

Baca juga: Akademisi Pertanian UHO Kendari Ungkap Batas Oplosan Beras, Minta Pemerintah Awasi Ketat

“Mudah-mudahan dengan disalurkannya beras SPHP ini dapat membantu menurunkan angka inflasi,” ujarnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved