PSIM Yogyakarta Sikat PSIS Semarang di Pramusim, van Gastel Patenkan Kerangka Tim, Trio Lini Serang

Sebuah umpan silang mendatar dari sisi kanan disambutnya dengan sepakan satu sentuhan: gol.

Sorak gemuruh stadion pecah. Satu gol cukup untuk mengunci kemenangan, namun lebih dari itu, ia menjadi simbol harapan baru untuk musim yang segera dimulai.

Usai laga, Van Gastel tak banyak bicara soal euforia. Ia lebih memilih menganalisis jalannya pertandingan secara objektif.

Baca juga: PSIS Semarang Setelah Resmikan Camilo Sanchez, Sosok David Polanco Rekrutan Selanjutnya

"Kami masih harus meningkatkan intensitas. Saya rasa jika lebih tajam dalam finishing, mungkin golnya bisa lebih dari satu," ujarnya, mengutip ileague.id, Kamis (30/7/2025).

Meski demikian, pelatih asal Belanda itu mengakui bahwa kerangka tim utama sudah terbentuk, dan uji coba ini menjadi momen penting menguji chemistry skuadnya.

Di ruang ganti, diskusi tak kalah sengit. Evaluasi dilakukan cepat, terutama soal transisi dari bertahan ke menyerang serta komunikasi antar lini.

Bek kiri PSIM, Reva Adi Utama, menyebut bahwa jeda babak pertama menjadi titik balik.

"Kami lebih tenang, evaluasi cepat, dan babak kedua jadi lebih hidup," ujarnya lugas.

Dalam catatan statistik, PSIM menguasai 60 persen penguasaan bola dan menciptakan 7 peluang emas. 

Baca juga: Camilo Sanchez Profil dan Statistik, Incaran PSIS Semarang Calon Pemain Asing Anyar

Sebuah bukti bahwa tim ini siap bersaing di kasta tertinggi. Para suporter pun pulang dengan senyum. 

Launching tim yang diiringi kemenangan menjadi awal manis bagi musim yang penuh harapan.

Di media sosial, tagar #SpiritOfMataram langsung trending. Potret Rafinha, jersey baru, dan momen gol tersebar cepat di berbagai platform.

Jika laga ini simulasi awal, maka PSIM Yogyakarta telah mengirim sinyal ke Super League, siap memberi kejutan. (*)