Universitas Sulawesi Tenggara
Isran Noor Beri Kuliah Umum di Unsultra Kendari, Tekankan Hilirisasi SDA untuk Masa Depan Daerah
Gubernur Kalimantan Timur periode 2018–2024, Dr Isran Noor, memberikan kuliah umum di Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Rabu (9/7/2025).
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Gubernur Kalimantan Timur periode 2018–2024, Dr Isran Noor, memberikan kuliah umum di Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Kota Kendari, Rabu (9/7/2025).
Kuliah umum tersebut bertajuk Hilirisasi dalam Paradigma Pembangunan Berkelanjutan.
Dalam penyampaiannya, Isran mengapresiasi semangat sivitas akademika Unsultra, yang menurutnya memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak solusi daerah, tanpa memandang status kampus negeri atau swasta.
Sehingga, ia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam (SDA) melalui proses hilirisasi, sebagai jalan menuju kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
“Jangan berpikir ‘oh ini universitas swasta’, jangan. Kita semua dikaruniai otak dan jumlah sel yang sama. Kalau kita mau belajar dan ingin berkembang, pasti bisa,” ujarnya.
Menurut Isran, kekayaan SDA yang dimiliki daerah seperti Sulawesi Tenggara seharusnya menjadi modal utama dalam membangun ekonomi yang adil dan berkelanjutan.
Namun, hingga kini, banyak manfaat dari kekayaan tersebut belum dirasakan maksimal oleh masyarakat.
Baca juga: Wamen Stella Apresiasi Riset Teknik Sipil Unsultra, Bakal Dilibatkan Dalam Proyek Sekolah Garuda
“Sayang sekali, sumber daya alam kita besar tapi manfaatnya bagi daerah masih minim. Tambang sering dikelola semaunya tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Ini yang harus dibenahi. Lingkungan adalah warisan masa depan,” tuturnya.
Isran juga mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pengamat, tetapi ikut terlibat dalam menawarkan solusi.
Ia percaya peran kampus sangat strategis dalam membangun kesadaran kritis dan kemampuan inovatif generasi muda.
Sementara itu, Rektor Unsultra, Prof Andi Bahrun, menyampaikan pentingnya hilirisasi sebagai bagian dari strategi membangun nilai tambah dalam pengelolaan SDA.
Ia menilai Indonesia tidak boleh terus terjebak dalam posisi sebagai penyuplai bahan mentah di pasar global.
“Negara-negara maju sudah lama memetakan kita sebagai pemasok bahan baku murah. Sekarang saatnya kita ubah narasi itu. Kita harus punya hilirisasi yang utuh agar SDA kita memberikan kesejahteraan dan daya tawar,” katanya.
Prof Andi Bahrun menyampaikan di tengah isu perdagangan bebas yang sering diprotes negara-negara barat, Indonesia harus tetap percaya diri memperjuangkan kedaulatan pengelolaan sumber dayanya.
Baca juga: Bahas Kinerja dan Target 2025, Unsultra Dorong Akselerasi Transformasi Lewat Evaluasi dan Inovasi
Kampus memiliki peran penting dalam memperkuat arah pembangunan nasional.
“Kami di Unsultra membuka ruang agar mahasiswa tidak hanya cerdas, tapi juga mampu menawarkan solusi yang konstruktif,” ungkapnya.
Ia berharap Unsultra dapat menjadi pusat solusi sosial, ekonomi, dan lingkungan, terutama dalam konteks daerah kaya tambang seperti Sultra.
Sehingga, ia menekankan pentingnya pendidikan sebagai hak dasar masyarakat, terlebih di wilayah yang memiliki kekayaan alam melimpah.
“Haram hukumnya ada warga yang tidak sekolah hanya karena biaya. Kita ini daerah kaya, pendidikan harus bisa diakses semua,” jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Wamen Stella Apresiasi Riset Teknik Sipil Unsultra, Bakal Dilibatkan Dalam Proyek Sekolah Garuda |
![]() |
---|
Unsultra Bina Petani Kelapa Sawit Konawe Selatan Kembangkan Kapasitas Bareng PT Merbau Indah Raya |
![]() |
---|
Bahas Kinerja dan Target 2025, Unsultra Dorong Akselerasi Transformasi Lewat Evaluasi dan Inovasi |
![]() |
---|
Unsultra Teken MoU dengan Pemkab Kepulauan Seribu, Gelar Forum Global Bahas Pendidikan dan Karier |
![]() |
---|