Harga Cabai Rawit di Pasar Sentral Kota Lama Kendari Sultra Melambung hingga Rp100 Ribu per Kilogram

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Harga cabai rawit di Pasar Sentral Kota Lama Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) melambung hingga Rp100 ribu per kilogram.

Padahal, komoditas cabai rawit ini sebelumnya dibanderol pada kisaran harga Rp35 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram.

Menurut para pedagang pasar, kenaikan harga tersebut akibat cuaca ekstrem yang melanda Kota Kendari sepekan terakhir.

"Gara-gara cuaca hasil bumi banyak yang mati, jadi stok kurang, akhirnya pengaruhi harga," ucap seorang pedagang kepada TribunnewsSultra.com, Kamis (3/7/2025).

Tak hanya cabai rawit, harga beberapa bahan pangan pun ikut naik seperti bawang merah, bawang bombai, tomat, timun, dan beberapa komoditas lainnya.

Adapun bawang merah kini dijual Rp60 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp35 ribu per kilogram.

Bawang bombai saat ini dibanderol Rp70 ribu per kilogram sebelumnya Rp35 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram.

Baca juga: Harga Tomat di Pasar Pagi Lambudoni Konawe Utara Tembus Rp40 Ribu per Kilo, Pedagang: Gagal Panen

Tomat sebelumnya dijual dengan harga Rp15 ribu per kilogram kini dijual Rp40 ribu per kilogram.

Lombok besar dan lombok keriting masing-masing dibanderol Rp60 ribu per kilogram, yang sebelumnya seharga Rp35 ribu per kilogram.

Timun naik 50 persen menjadi Rp300 ribu per karung dari sebelumnya Rp100 ribu-Rp150 ribu per karung.

"Kalau diecer sekarang timun Rp10 ribu per tiga buah," kata pedagang Pasar Sentral Kota Lama Kendari.

Pepaya muda yang biasanya dibanderol Rp50 ribu per buah kini menjadi Rp90 ribu per buah.

Kemudian wortel dan kentang mengalami kenaikan namun tidak signifikan, yakni Rp25 ribu per kilogram wortel dan Rp30 ribu per kilogram kentang.

Sementara itu, terdapat beberapa komoditas pangan yang harganya stabil di antaranya bawang putih Rp50 ribu per kilogram.

Telur ayam Rp55 ribu per rak, gula merah Rp30 ribu per kilogram, dan jeruk Rp5 ribu per kantong. (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)