Selain Ancaman dan Pemukulan, RSUD Muna Barat Laporkan Perusakan Fasilitas dan Pencemaran Nama Baik

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, MUNA BARAT - Tiga petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah Muna Barat (RSUD Mubar) resmi membuat laporan polisi terkait penganiayaan yang dialami.

Ketiganya menjadi korban penganiayaan oleh keluarga pasien yang terjadi, Sabtu (21/6/2025) di RSUD Mubar, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ketiga nakes tersebut yakni pria inisial F, MR, dan seorang perawat wanita inisial A.

F yang berprofesi sebagai dokter di RSUD Muna Barat mendapatkan perlakuan langsung atau intimidasi.

Sementara MR seorang analis menjadi korban setelah dipukul pada bagian bahu kiri.

Baca juga: Penjelasan Direktur RSUD Muna Barat Usai Viral Keluarga Pasien Mengamuk Keluhkan Pelayanan Buruk

Kemudian, A dikejar hingga dilemparkan batu tetapi beruntung tidak sampai mengenainya.

Buntut peristiwa ini, para korban melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib, Senin (23/6/2025).

Tak hanya itu, secara bersamaan Direktur RSUD Muna Barat, dr Syahrir pun melaporkan keluarga pasien tersebut terkait perusakan fasilitas dan pencemaran nama baik.

"Selain ancaman dan pemukulan terhadap tenaga medis, kami juga melaporkan terkait perusakan fasilitas dan pencemaran nama baik rumah sakit," ujar dr Syahrir saat diwawancarai.

dr Syahrir berharap dengan adanya laporan ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat dan tidak terulang kembali serta harus berhati-hati dalam bertindak.

Baca juga: Buntut Keluarga Pasien Ngamuk Gegara Ambulans di RSUD Muna Barat, Perawat Lapor Polisi Dugaan Aniaya

Ia juga mengungkapkan dengan kejadian ini bisa menjadi koreksi dan perbaikan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, video viral keluarga pasien mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), karena ambulans tidak bisa digunakan, Sabtu (21/6/2025).

Momen tersebut diabadikan keluarga pasien, yang mengeluhkan pelayanan kesehatan di Muna Barat.

Dalam video, keluarga korban awalnya akan merujuk keluarganya ke rumah sakit lain menggunakan ambulans.

Hanya saja saat akan menggunakannya, ambulans tersebut tidak bisa digunakan.

Baca juga: Bupati Darwin Turunkan Inspektorat Usut Pelayanan RSUD Muna Barat Usai Viral Keluarga Pasien Ngamuk