Berita Pemkab Busel

Kapal Boti Destinasi Eksotis Legendaris di Desa Wisata Bahari Buton Selatan, 3 Jam Dari Kota Baubau

Destinasi eksotis nan legendaris, kapal boti menjadi salah satu wisata yang tak boleh ketinggalan saat berada di Desa Wisata Bahari, Buton Selatan.

FacebookLuvTrip/TribunnewsSultra.com
WISATA - Kolase foto destinasi eksotis nan legendaris, kapal boti menjadi salah satu wisata yang tak boleh ketinggalan saat berada di Desa Wisata Bahari, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra).  Lokasinya hanya tiga jam dari Kota Baubau, Sultra.  Keunikan kapal boti di Buton Selatan ini memiliki daya tarik tersendiri.  

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Destinasi eksotis nan legendaris, kapal boti menjadi salah satu wisata yang tak boleh ketinggalan saat berada di Desa Wisata Bahari, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Lokasinya hanya tiga jam dari Kota Baubau, Sultra. 

Keunikan kapal boti di Buton Selatan ini memiliki daya tarik tersendiri. 

Untuk diketahui, kapal boti merupakan kapal khas masyarakat Buton Selatan khususnya masyarakat Desa Tira pada zaman dulu. 

Saat inipun masyarakat masih terus menggunakan kapal tersebut untuk sarana transportasi laut. 

Karena sudah menjadi kearifan lokal masyarakat setempat, kapal boti ini juga dikenal sebagai ikon wisata di Buton Selatan

Desa dengan obyek wisata Pantai Lagunci serta ikon kapal boti bisa diakses dari Kota Baubau.

Bagi para pelancong cukup dengan menggunakan roda dua atau empat, Anda bisa dengan mudah melihat kapal legendaris di Buton Selatan ini. 

Sepanjang perjalanan menuju desa wisata ini, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan pegunungan.

Baca juga: Keunikan Waburi Park Desa Gaya Baru Buton Selatan, Jejak Sejarah, Asal Usul Nama hingga Paket Wisata

Selain itu, Anda juga akan dimanjakan dengan pemandangan hamparan lautan yang luas. 

Saat memasuki kawasan Desa Wisata Bahari, gazebo-gazebo terlihat berjejer dekat dengan pemukiman warga. 

Pula aktivitas pekerja kapal boti yang dilakukan masyarakat Desa Wisata Bahari secara turun-temurun.

Aktivitas tersebut hingga saat ini masih terjaga oleh masyarakat desa.

Itulah sebabnya, ikon desa ini adalah kapal boti dan terus dilestarikan hingga saat ini. 
 
Kapal tradisional ini secara umum berukuran panjang sekitar 15-30 meter dengan dua layar.

Satu layar utama berada di tengah, sementara satu layar lainnya menjuntai pada haluan kapal.

Pembuatan Kapal Boti

Seorang pekerja kapal boti, Hamidun, mengatakan, pembuatan kapal tradisional tersebut menggunakan kayu balok.

Sementara, waktu yang dibutuhkan untuk membuat kapal tersebut berkisar satu pekan.

“Kalau seluruhnya biaya pembuatan itu cukup mahal untuk satu kapal boti,” katanya kepada TribunnewsSultra.com, Minggu (30/6/2024).

Sementara dalam pembuatan kapal boti tersebut, terdapat ritual tertentu yang dilakukan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Bahari III, Tasman.

“Nanti didoakan dulu sebelum kayu lunasnya diletakkan. Lalu diambilkan kain putih untuk disatukan sambungannya,” jelasnya.

“Terkadang sebelum disatukan ada prosesi potong ayam untuk melihat cara mati ayam bagus sisinya atau tidak,” ujarnya menambahkan.

Jika momennya pas, wisatawan yang datang ke Desa Wisata Bahari pun bisa menyaksikan ritual tersebut.

Monumen Kapal Boti

Mengintip kapal boti di Desa Wisata Bahari, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra), pembuatan hingga monumennya. Desa wisata dengan ikon wisata kapal tradisional tersebut berlokasi di Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Busel, Provinsi Sultra. Desa dengan obyek wisata Pantai Lagunci serta ikon kapal boti bisa diakses dari Kota Baubau.
Mengintip kapal boti di Desa Wisata Bahari, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra), pembuatan hingga monumennya. Desa wisata dengan ikon wisata kapal tradisional tersebut berlokasi di Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Busel, Provinsi Sultra. Desa dengan obyek wisata Pantai Lagunci serta ikon kapal boti bisa diakses dari Kota Baubau. (Harni Sumatan/ TribunnewsSultra.com)

Karena Desa Wisata Bahari ini begitu identik dengan kapal boti, masyarakat pun mengabadikannya dengan monumen. 

Hal ini terlihat di area bukit Pantai Lagunci

Di mana terdapat monumen kapal boti di atas bukit yang terletak di atas pantai tersebut. 

Ini menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan. 

Kapal boti yang berada di atas bukit itu menjadi spot destinasi dan foto pelancong yang datang ke Buton Selatan

Untuk bisa sampai di kapal boti ini, Anda cukup menaiki sejumlah anak tangga. 

Dari sini nuansa pantai yang indah dari ketinggian bisa dinikmati. 

Hamparan pasir putih berpadu dengan deburan ombak menambah eksotisnya Pantai Lagunci

Pantai, Tebing, Terumbu Karang

Pesona wisata Desa Wisata Bahari, tak hanya pembuatan kapal boti yang menjadi ikon desa wisatanya.

Wisatawan bisa merasakan nuansa dan aktivitas bahari masyarakat di sepanjang jalan yang berada di sisi pantai berpasir putih.

Untuk menikmati wisata bahari lainnya, wisatawan bisa menyambangi Pantai Lagunci dengan monumen kapal boti di atas tebingnya.

Dari tebing inilah, wisatawan bisa sekaligus menyaksikan panorama laut dengan tebing sekitarnya.

“Itu dapat dikunjungi wisatawan yang hendak berfoto di atas tebing,” kata Tasman kepada TribunnewsSultra.com.

“Dengan pemandangan hamparan lautan dan tebing sekitarnya,” jelasnya menambahkan.

Tebing inipun menyuguhkan panorama empat pulau bak miniatur Raja Ampat Papua.

Wisatawan pun bisa menyelami lautannya untuk menikmati pesona terumbu karang.

“Jadi selain wisata budaya dengan adanya kapal boti, begitupun wisata pantai, wisatawan bisa melakukan diving untuk melihat terumbu karang yang indah,” jelas Tasman.

Obyek wisata ini juga sudah dilengkapi berbagai fasilitas seperti gazebo, WC, hingga kolam renang.

Dengan jam operasional dibuka mulai pukul 07.00 hingga 19.30 wita dan biaya relatif terjangkau.

“Setiap tahunnya cukup banyak pengunjung yang datang ke Pantai Lagunci untuk nikmati keindahan pemandangannya,” ujarnya.

Sementara, wisatawan yang datang pada bulan November bisa menyaksikan berbagai acara budaya yang digelar Desa Wisata Bahari.

Wisatawan jika datang pada November biasanya dapat ikut dalam acara Baruga Posambua dan festival pindokoa yang selalu dilaksanakan mayarakat desa,” kata Tasman.(*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved