Pemilihan Rektor UHO

Prof Takdir Saili Andalkan Rekam Jejak dan Pengalaman Maju Calon Rektor UHO Kendari 2025–2029

Direktur Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO), Prof Takdir Saili, resmi mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Rektor UHO periode 2025–2029. 

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
PEMILIHAN REKTOR : Prof Takdir Saili saat memberikan berkas pendaftaran kepada panitia pemilihan rektor UHO periode 2025-2029 di Sekretariat panitia pemilihan, Senin (21/4/2025). Ia menyebut modal maju sebagai calon rektor adalah rekam jejak dan pengalamannya. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Direktur Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO), Prof Takdir Saili, resmi mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Rektor UHO periode 2025–2029. 

Pendaftaran dilakukan di Sekretariat Panitia Pemilihan Rektor yang terletak di Gedung Rektorat UHO, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, sekitar pukul 11.00 Wita, Senin (21/4/2025).

Pencalonan Prof Takdir didorong oleh rekam jejak panjangnya dalam dunia akademik dan manajerial kampus. 

Ia telah menempati berbagai posisi strategis di UHO, seperti kepala laboratorium, ketua jurusan, dekan, ketua senat, hingga direktur pascasarjana.

“Dengan pengalaman yang saya miliki tersebut, itu yang menjadi pertimbangan utama saya bahwa saya yakin bisa menahkodai universitas ini dan membuatnya menjadi lebih baik,” kata Prof Takdir usai melakukan pendaftaran.

Menurutnya, proses pergantian kepemimpinan adalah hal yang wajar dalam institusi, dan sebagai bagian dari civitas akademika.

Sehingga ia merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi lebih besar melalui kepemimpinan.

Baca juga: Prof Yusuf Sabilu Daftar Calon Rektor UHO Kendari 2025-2029 Usai 33 Tahun Mengabdi Sebagai Dosen

Sementara, motivasinya maju sebagai calon rektor adalah keinginan untuk menyumbangkan pemikiran dan pengalaman demi kemajuan UHO, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia.

“Saya ingin apa yang saya ketahui dan pikirkan bisa bermanfaat, tidak hanya untuk kampus, tapi juga bagi masyarakat Sultra dan Indonesia secara umum,” tuturnya.

Jika terpilih, Prof Takdir akan menegaskan pentingnya untuk menjaga stabilitas kampus, karena kestabilan menjadi perhatian utama pemerintah pusat dan harus didukung oleh penerapan nilai-nilai etika di lingkungan akademik.

“Perguruan tinggi memang identik dengan aspek kognitif, tapi etika juga harus menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran,” ungkapnya.

Ia optimistis UHO dapat terus berkembang jika pengelolaan sumber daya manusia dilakukan secara tepat dan inklusif. 

Kunci utamanya adalah memberi ruang bagi seluruh potensi untuk berkembang dan berkontribusi secara aktif.

“SDM kita cukup banyak dan berkualitas. Tantangannya adalah bagaimana memanajemennya agar bisa saling mendukung, bukan saling bertentangan,” jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved