Berita Sulawesi Tenggara
Direktur RSJ, Kepala BKD dan Kadis Kesehatan Sultra Ungkap Makna Hari Kartini Tahun 2025
Momen Hari Kartini 2025 momen refleksi perempuan Indonesia, termasuk di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Peringatan Hari Kartini 2025 momen refleksi perempuan Indonesia, termasuk di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Mereka memaknai Hari Kartini simbol perjuangan, pengabdian dan pengingat akan pentingnya peran perempuan dalam membangun bangsa.
Kepala RSJ Sultra, dr Putu Agustin Kusumawati mengatakan Hari Kartini wujud rasa syukur atas perjuangan RA Kartini.
Atas perannya mampu membuka jalan bagi perempuan, mengembangkan diri dan memberikan kontribusi bagi negara.
Baca juga: Polres Bombana Sultra Ungkap Jaringan Pencurian Ternak Sapi, 3 Terduga Pelaku Diamankan
“Harapan saya di Hari Kartini 2025 ini, perempuan Indonesia bisa lebih meningkatkan potensi dan pengabdiannya kepada Indonesia."
"Karena Kartini, kita bisa meraih cita-cita dan memilih jalan pengabdian kita kepada nusa dan bangsa,” kata dr Putu usai upacara di lapangan kantor gubernur Sultra, Senin (21/4/2025).
Ia menambahkan, perempuan Indonesia kini tidak lagi terkungkung batasan-batasan semu.
Justru dengan seluruh kekuatan dan kemampuannya, perempuan kini memiliki peran penting dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra, Zanuriah, menilai Hari Kartini sebagai simbol perempuan berdaya untuk Indonesia yang lebih maju.
“Hari Kartini mengingatkan kami pada sosok Ajeng Kartini. Ini menjadi pengingat bahwa perempuan harus terus melanjutkan perjuangannya."
Baca juga: Dua Truk Gagal Menanjak di Tikungan Letter S Kolaka Utara Sulawesi Tenggara, Akses Jalan Lumpuh
"Kami bangga bisa menjadi bagian dari barisan perempuan tangguh yang meneruskan semangat ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, Usnia mengingatkan perempuan tidak boleh tinggal diam.
Harus maju dan aktif dalam berbagai sektor pembangunan, termasuk bidang kesehatan.
“Hari Kartini adalah pengingat perempuan harus terus berdaya dan mengambil bagian dalam pembangunan."
"Di sektor kesehatan, kami berkomitmen menurunkan angka stunting, menekan kematian ibu dan anak, serta memperluas layanan kesehatan gratis bagi masyarakat,” jelasnya. (*)
(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.