Begal Driver Taksi Online Kendari

Driver Taksi Online di Kendari Korban Pembegalan Sempat Dibawa Makan Nasi Goreng oleh Para Pelaku

AH driver taksi online korban penyekapan dan pembegalan sempat dibawa ke Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) oleh para tersangka.

TribunnewsSultra.com/Ahlun
PENYEKAPAN DAN BEGAL- Tampang tiga pelaku yakni IR (24), ESS (25) dan MIS (23) saat digiring di konferensi pers pada Sabtu (12/4/2025) di Polresta Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Seorang sopir taksi online mengalami tindakan penyekapan dan pembegalan pada Kamis (27/4/2025) sempat dibawa ke Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui jalur darat, di Palopo korban AH diberi makan nasi goreng. Korban di sekap dalam mobil selama dua hari. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI- AH driver taksi online korban penyekapan dan pembegalan sempat dibawa ke Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) oleh para tersangka.

Aksi pembegalan disertai penyekapan terjadi pada Kamis (27/3/2025) sekitar pukul 02.00 WITA di Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Saat kejadian kaki dan tangan, diikat serta mata korban AH ditutup menggunakan lakban yang sebelumnya telah disiapkan tiga pelaku.

Usai berhasil menguasai kendaraan, para pelaku membawa mobil beserta korban ke Kota Palopo melewati jalur darat.

Selama perjalanan ke Palopo mata korban ditutupi lakban oleh para pelaku IR (24), ESS (25) dan MIS (23).

Korban menyadari telah berada di Palopo saat para pelaku memberinya makan berupa nasi goreng.

Baca juga: 2 dari 3 Pelaku Penyekapan Disertai Begal Driver Taksi Online di Kendari Ternyata Residivis Curanmor

Saat makan, penutup mata korban dibuka, dan menyadari dirinya telah berada di Sulawesi Tengah.

Korban meminta kepada para pelaku untuk dilepaskan, oleh para pelaku meminta uang sebesar Rp20 juta.

Namun korban hanya menyanggupi Rp5 juta.

Sepakat uang tebusan tersebut, para pelaku kembali menuju Kota Kendari menggunakan mobil tersebut.

Tiba di Kota Kendari pada Sabtu (29/3/2025) para pelaku melepas korban di Kawasan Abeli Dalam usai mendapat uang korban sebesar Rp5 juta.

Wakapolresta Kendari AKPB Moh Yosa Hadi menerangkan aksi tindak pidana tersebut telah disiapkan dengan matang.

“Otak dari pembegalan mobil dan penyekapan korban adalah IR yang juga residivis di 20 TKP,” ungkapnya pada Sabtu (12/4/2025) saat konferensi pers.

“Para sebelum melancarkan aksinya telah menentukan target, lokasi eksekusi hingga membawa lakban untuk mengikat korban,” tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/ La Ode Ahlun Wahid)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved