Apa Itu Fetish? Diduga Dialami Dokter PPDS Unpad, Jadi Dorongan Rudapaksa ke Keluarga Pasien
Berikut ini apa itu fetish ? Diduga dialami dokter PPDS Universitas Padjajaran di Bandung. Hal ini juga menimbulkan dugaan dorongan dokter residen.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut ini apa itu fetish ? Diduga dialami dokter PPDS Universitas Padjajaran di Bandung.
Hal ini juga menimbulkan dugaan dorongan dokter residen tersebut melakukan rudapaksa pada keluarga pasien.
Insiden yang terjadi di rumah sakit yang ada di Bandung ini menyita perhatian publik hingga viral di media sosial.
Terlebih pelaku yang melakukan tindak kejahatan adalah seorang dokter yang mengambil keahlian medis.
Ia adalah PA (31), seorang dokter PPDS Unpad, diduga mempunyai fantasi terhadap korban.
Hal tersebut terungkap saat press conference atau perilisan kasus yang disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan.
Dalam pernyataannya disebutkan jika dokter tersebut diduga mengalami kelainan seksual.
Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah PA meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau dan memintanya melepas baju juga celana.
Baca juga: Calon Dokter Spesialis Wajib Tes Kejiwaan Imbas Kasus Residen PPDS Rudapaksa Anak Pasien di Bandung
Fantasi PA itu dilakukan sebelum dia melakukan pelecehan terhadap korban di Gedung MCHC Lantai 7 RSHS Bandung pada 18 Maret 2025 pukul 01.00 WIB.
“Sesampainya di Gedung MCHC, tersangka meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau dan memintanya melepas baju juga celananya,” kata dia.
PA melakukan pelecehan seksual terhadap korbannya itu di salah satu ruangan kosong.
Setelah itu, ia pun memasukkan jarum pada tangan kiri dan kanan korban.
Jarum tersebut diduga merupakan suntikan bius yang diberikan sebanyak 15 kali.
Pelaku menghubungkan jarum tersebut ke selang infus dan menyuntikkan cairan bening ke dalamnya.
Korban lantas merasa pusing dan tak sadarkan diri.
Namun setelah sadar, korban pun diminta mengganti pakaiannya lagi.
Korban baru menyadari setelah pukul 04.00 WIB.
Saat itu, ia merasakan ada hal yang aneh dalam tubuhnya.
“Korban pun menceritakan kepada ibunya bahwa pelaku mengambil darah sebanyak 15 kali percobaan dan menyuntikkan cairan bening yang membuat korban tak sadar. Ketika buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu,” lanjutnya.
Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
Upaya pemeriksaan itu dilakukan untuk mengetahui apakah pelaku mempunyai kelainan seksual.
Berdasarkan temuan awal, kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Surawan, pelaku mengindikasikan mengalami kelainan seksual.
“Kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual,” ujarnya.
Menurut dia, penyidik akan memperkuat temuan tersebut dengan pemeriksaan psikologi forensik.
“Kami akan perkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, ahli psikologi untuk tambahan pemeriksaan," ujarnya.
Baca juga: Kronologi Lengkap Penangkapan Terduga Pelaku Rudapaksa Siswi SMA di Buton Tengah Sulawesi Tenggara
Lantas apa itu fetish ?
Sebagai informasi, fetish adalah obsesi seksual yang terjadi ketika seseorang mengalami respon seksual yang intens terhadap objek yang bukan manusia, atau bagian tubuh non-genital.
Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Komed1menit, Rabu(5/2/2025), baru-baru ini dr Boyke Dian Nugraha atau lebih dikenal dengan dr Boyke, mengungkap salah satu fetish aneh dari pasiennya.
Kata dr Boyke, fetish pasiennya itu dengan popok bayi. Pasiennya baru terangsang jika mencium popok bayi.
"Paling aneh yang pernah fetish pada popok bayi, jadi kalau dia mau hubungan dia harus cium popok bayi dulu," ungkap dr Boyke yang membuat Reza Arab terlihat syok usai mendengar pernyataan tersebut.
Lanjut dr Boyke, pasien dengan fetish aneh tersebut adalah seorang laki-laki, ia datang ke kliniknya beserta sang istri untuk berkonsultasi.
Sang istri kerap mengeluhkan mengapa suaminya selalu meminta disediakan popok bayi sebelum berhubungan lalu mencium pampers tersebut agar terangsang.
"Jadi kalau mau hubungan seksual sama sitrinya, istrinya bingung kenapa dia harus cium-cium dulu popok bayi atau sediakan popok bayi baru dia bisa ereksi. Nah popoknya itu kalau dia lihat baru dia bisa ereksi," sambung dr Boyke.
dr Boyke menegaskan, fetish termasuk peyimpangan seksual. Hanya saja fetish tidak merugikan orang lain.
Terkait fetish tersebut, dr Boyke berpendapat bahwa fetish dengan popok bayi mungkin berkembang akibat pengalaman masa kecil, di mana penggunaan pampers yang terlalu lama oleh orang tua bisa memengaruhi pembentukan pola pikir seksual anak, terutama pada usia ketika mereka mulai memahami ereksi.
Pengaruh tersebut dapat menciptakan asosiasi tertentu yang bertahan hingga dewasa, meskipun faktor-faktor lain juga turut berperan dalam perkembangan minat seksual seseorang.
"Mungkin saya melihatnya dia itu waktu kecil dikasih pampers sampai cukup lama, sementara kan anak-anak kecil sudah mulai belajar ereksi sebenarnya, nah disitulah dia mendapatkan kenyamanan dengan popok bayi," timpalnya.
Selain fetish dengan popok bayi, dr Boyke juga memberikan contoh fetish aneh lainnya seperti tertarik pada wanita yang menggunakan stocking, kebaya, bulu kaki, hingga bulu ketiak.
"Its oke tapi kan dia tidak merugikan tapi ketertarikan dia terhadap satu hal yang bendanya bukan seksual seperti bulu ketiak, bagi penderita fetish, dia akan suka wanitanya dengan bulu ketiak meski pada sebagian orang normal meminta mencukurnya tapi bagi yang fetish dia akan terangsang," pungkasnya.(*)
(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.