Banjir Kendari

Curhat Warga Lorong Segar Kendari Jadi Langganan Banjir, Makanan Terendam, Sahur Seadanya di Ramadan

Puluhan rumah warga di Lorong Segar, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terendam banjir lagi.

Penulis: Laode Ari | Editor: Aqsa
Laode Ari/ TribunnewsSultra.com
BANJIR LORONG SEGAR - Kondisi rumah warga di Lorong Segar, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang kembali terendam banjir saat hujan mengguyur wilayah ini sejak Jumat (21/3/2025) malam sekitar pukul 23.00 wita. Kawasan ini menjadi langganan banjir bahkan sudah kebanjiran hingga 3 kali selama bulan Ramadan 2025. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Puluhan rumah warga di Lorong Segar, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terendam banjir lagi.

Banjir kembali menggenangi rumah-rumah warga di RT 06 pada Jumat (21/3/2025) malam saat hujan deras mengguyur ibu kota Provinsi Sultra ini.

Di wilayah ini luapan air yang menggenangi rumah warga berada dikisaran 30 centimeter (cm).

Namun, ada pula rumah warga yang terendam air hingga mencapai satu meter karena tempatnya relatif rendah.

Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com hingga Sabtu (22/03/2025) dinihari sekitar pukul 00.20 wita, air masih menggenangi rumah-rumah warga.

Beberapa warga yang rumahnya tergenang air menyelamatkan barang-barang berharga mereka.

Selain itu, terlihat pula warga mulai membersihkan sisa-sisa lumpur bawaan banjir yang terjadi sejak pukul 20.00 wita.

Baca juga: BREAKING NEWS Banjir Kawasan Eks MTQ Kendari Sulawesi Tenggara, Sejumlah Motor Nyaris Terbawa Arus

Ikmal (23), salah seorang warga menyampaikan air mulai menggenai rumahnya saat hujan deras pada Jumat malam.

Kejadian ini bahkan sudah tiga kali terjadi selama bulan Ramadan 2025.

Banjir juga sudah kerap melanda lorong tersebut saat hujan turun walaupun hanya sejam.

“Jam 8 air mulai naik tadi, sudah tiga kali mi beberapa Minggu lalu juga. Jadi lorong ini memang sudah jadi langganan banjir kalau hujan,” katanya.

Dia menduga banjir berasal dari luapan Kali Kadia yang mulai menyempit.

Warga setempat sudah beberapa kali meminta pemerintah untuk memperbaiki drainase ke kali tersebut, namun tak pernah ditanggapi.

“Pemerintah sudah beberapa kali kami minta bantuannya untuk perbaiki saluran yang menuju Kali Kadia. Karena kalau hujan airnya menuju ke tempat kami ini,” jelasnya.

“Biasa saja pemkot hanya datang saja liat kalau kami beritahu, tapi mereka malah bantu atau perbaiki selokan di pemukiman yang lain. Padahal wilayah kami juga butuh bantuan pemkot,” lanjut Ikmal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved