Berita Baubau
Soal Nenek Wa Ade Tinggal di Bekas Pos Ronda, Lurah Wangkanapi Baubau Sebut Sudah Terima Bantuan
Inilah tanggapan Lurah Wangkanapi, Wa Ode Nur Hasanah soal nenek Wa Ade (70) yang tinggal di bekas pos ronda bersama cucunya, Fikram (8).
Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Inilah tanggapan Lurah Wangkanapi, Wa Ode Nur Hasanah soal nenek Wa Ade (70) yang tinggal di bekas pos ronda bersama cucunya, Fikram (8).
Hasanah mengatakan Wa Ade sebenarnya telah menerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) pada tahun 2024 lalu.
“Januari-Juni 2024, Wa Ade masuk dalam penerima BPNT, bulan selanjutnya yang bersangkutan tidak dapat lagi, itu terjadi pada sejumlah warga Kelurahan Wangkanapi, tidak hanya Wa Ade,” jelasnya, Jumat (14/3/2024).
Soal kondisi Wa Ade, pemerintah khususnya kelurahan tidak menutup mata.
“Jadi kami sebagai pemerintah kelurahan tetap memperhatikan dengan mengalihkan bantuan masyarakat yang dinilai sudah mampu dan pindah, kita alihkan ke warga-warga membutuhkan termasuk Wa Ade,” jelasnya.
Baca juga: Cerita Nenek Wa Ade di Kota Baubau Sultra, Tinggal di Bekas Pos Ronda Bersama Cucunya Usia 8 Tahun
Hasanah juga membeberkan, nenek Wa Ade saat ini telah terekam dalam DPKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), tetapi untuk jenis bantuannya masih belum diketahui.
“Yang memutuskan termasuk dalam bantuan mana itu pemerintah pusat,” bebernya.
Soal bantuan yang disalurkan kelurahan ke masyarakat, pihaknya menjelaskan biasanya Ketua RT diinstruksikan untuk datang mengambil di kelurahan lalu membawa ke warganya.
Kemudian, Lurah Wangkanapi menjelaskan wilayahnya termasuk daerah dengan kemiskinan ekstrem yang tinggi.
“Sehingga kami selalu berupaya agar seluruh warga yang termasuk dalam keadaan tersebut menerima bantuan, termasuk Wa Ade,” tegasnya.
Baca juga: 24 Ribu Warga Miskin Kota Kendari Sultra Terima Bantuan Beras Gratis 10kg di RTH Kali Kadia
Ia membeberkan angka kemiskinan ekstrem di Kelurahan Wangkanapi turun dari jumlah ratusan menyisakan enam keluarga.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Baubau, Wa Ode Hamsinah Bolu mengatakan angka kemiskinan ekstrem sekitar 155 kepala keluarga.
“Untuk angka kemiskinan ekstrem di Kota Baubau itu sebanyak 155 kepala keluarga yang sebelumnya pada angka 200-an kepala keluarga,” ujrnya saat dikonfirmasi, Jumat (14/3/2025).
Kata dia, angka kemiskinan ekstrem menurun secara signifikan tetapu belum dapat berpuas diri.
“Belum bisa dikatakan puas, kecuali angkanya nol yah, setelah ini masing-masing OPD pastinya akan kerja sesuai tupoksinya untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem tersebut,” tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)
Wali Kota Baubau Yusran Sampaikan 16 Program 100 Hari Kerja saat Pidato Pertama Kali di Kantor DPRD |
![]() |
---|
Kunjungi PLTMG Baubau, Menteri ESDM Ungkap Sejumlah Wilayah di Kaledupa Wakatobi Tak Dialiri Listrik |
![]() |
---|
BREAKINGNEWS Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tiba di Baubau, Sidak SPBU dan Tinjau PLTMG di Lea-Lea |
![]() |
---|
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Bakal Kunjungan Kerja ke Baubau Sulawesi Tenggara, Ini Agendanya |
![]() |
---|
Wali Kota Baubau Sultra Yusran Fahim Lantik La Ode Fasikin Sebagai Pj Sekretaris Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.