Berita Pemkab Kolaka

Rakor Pertama Bupati Kolaka Bahas Program 100 Hari Kerja, Kesehatan, Beasiswa hingga Penghafal Quran

Rapat koordinasi pertama Bupati Kolaka, Amri Djamaluddin di Aula Sasana Praja, Kelurahan Laloeha, Kecamatan Kolaka, Sulawesi Tenggara.

|
(TribunnewsSultra.com/Adrian Adnan Sholeh)
RAPAT KOORDINASI : Rapat koordinasi pertama Bupati Kolaka, Amri Djamaluddin di Aula Sasana Praja, Kelurahan Laloeha, Kecamatan Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (4/3/2025), sekira pukul 10.00 WITA. Dalam rapat koordinasi tersebut, Amri membahas program 100 hari pertama kerja untuk Kolaka. 

TRIBUNNEWSSUTRA.COM, KOLAKA - Rapat koordinasi pertama Bupati Kolaka, Amri Djamaluddin di Aula Sasana Praja, Kelurahan Laloeha, Kecamatan Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (4/3/2025), sekira pukul 10.00 WITA. 

Bupati Kolaka, Amri duduk di samping Asisten 3, Andi Wahidah, dan Pj Sekda Kolaka, Ramli Sima, serta Asisten 1, Akbar duduk paling ujung dan bersampingan Asisten 2, M Abbas.

Lalu diikuti seluruh staff ahli dan camat se Kabupaten Kolaka.

Bupati Kolaka, Amri Djamaluddin menyampaikan program 100 hari kerja yang harus dilakukan.

Antara lain menyangkut kesehatan, penanganan stunting, pendapatan masyarakat, beasiswa dan penghapal quran di setiap desa.

"Stunting harus menjadi introspeksi lagi, mengapa stunting mengalami kenaikan, dari sebelumnya 21 persen tahun 2023, pada tahun 2024 naik menjadi 22 persen," ucapnya.

Selanjutnya pembahasan pendapatan masyarakat Kolaka yang masih banyak tidak sesuai.

Baca juga: Amri Jamaluddin Keliling Kantor Bupati Kolaka Sempat Terkejut saat Mendengar Gaji Petugas Kebersihan

"Hasil survey banyak anomali pendapatan bulanan masyarakat Kolaka, bahkan cleaning service hanya mendapatkan Rp900 ribu, yang tentu saja tidak mencukupi kebutuhan keluarga," bebernya.

Selain itu pembahasan soal program beasiswa Pemda yang juga banyak dilaporkan karena informasinya tertutup atau terbatas.

"Ini kesannya hanya untuk keluarga dalam pemerintahan. Saya minta diintervensi kembali agar lebih terbuka dan tepat sasaran, jika memenuhi syarat dan warga KTP Kolaka," ucap Amri.

Amri Djamaluddin pun menambahkan salah satu program untuk menghadirkan generasi penghapal Al-Quran di Kolaka.

Ke depan Pemda berencana akan membangun pondok hafidz di setiap desa.

"Jika saya membuat rumah hafidz Quran sendiri nantinya akan menimbulkan masalah, karena setiap anak pondok akan berusaha masuk ke rumah hafidz Pemda,"

"Maka kita rubah menjadi setiap desa pondok hafidz ada 1 penghafal Al-Quran yang didanai oleh Pemda," ujarnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Adrian Adnan Sholeh)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved