Pahala Salat Tahajud di Bulan Suci Ramadan, Pembuka Pintu Surga, Kunci Sedekah Rahasia dari Allah

Pada bulan suci Ramadan, umat Muslim tentunya berharap terbukanya segala keberkaan dari Allah SWT. 

IST
ILUSTRASI- Pada bulan suci Ramadan, umat Muslim tentunya berharap terbukanya segala keberkaan dari Allah SWT.  Tak hanya memohon pengampunan namun dilancarkannya segala urusan dunia serta akhirat bisa diminta pada momen Tahajud.  Salat Tahajud di bulan suci Ramadan juga memiliki sejumlah keutamaan.  Keutamaan lainnya, pembuka pintu surga, termasuk sedekah rahasia, sampai diampuni segala dosa. 

"Salat tahajud disunnahkan dengan kesepakatan ulama berdasarkan firman Allah Ta'ala:

‘Dan pada sebagian malam hari salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu’ (QS. Al-Isra’: 79) serta ketekunan Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakannya.

Salat tahajud adalah shalat sunnah di malam hari setelah tidur."

Syekh Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar Al-Bujairomi juga menyatakan dalam Hasyiyatul Bujairomi ala Syarhil Minhaj:

"Shalat tahajud adalah shalat sunnah setelah tidur, walaupun tidurnya hanya sebentar."

Dari dua pendapat ini, dapat disimpulkan bahwa tidur adalah syarat agar salat malam dapat disebut sebagai tahajud.

Jika seseorang tidak tidur sama sekali, maka salat yang dilakukan bukan disebut salat tahajud, tetapi salat sunnah lainnya seperti salat hajat atau salat tasbih.

Berbeda dengan mayoritas ulama, Ustaz Khalid Basalamah dalam kajiannya menyatakan bahwa salat tahajud boleh dilakukan tanpa tidur terlebih dahulu.

Namun, beliau tetap menekankan bahwa lebih utama jika seseorang tidur terlebih dahulu sebelum melaksanakan salat tahajud.

"Tidak harus tidur, tapi afdolnya tidur terlebih dahulu," ujarnya dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (1/3/2025).

Pendapat ini memberikan kelonggaran bagi mereka yang kesulitan tidur sebelum salat tahajud, terutama bagi yang ingin mendapatkan keutamaan ibadah di bulan Ramadan 2025.

Niat Salat Tahajud

Adapun niat salat tahajud sebagai berikut.

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

“Ushallii sunnatan tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala.”

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved