Berita Sulawesi Tenggara

Monumen Oputa Yi Koo Baubau Bakal Dilengkapi Kios Oleh-oleh hingga Museum, AnggaranRp400 Juta

Dinas Pariwisata (Dispar) berencana membangun kios oleh-oleh hingga museum kecil di kawasan Monumen Oputa Yi Koo, Kota Baubau Sulawesi Tenggara.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari/Harni Sumatan)
MONUMEN OPUTA YI KOO- Kolase foto Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili (kiri) dan monumen Oputa Yi Koo (kanan), Senin (24/2/2025). Belli menyebut pihaknya akan membangun kios oleh-oleh hingga museum kecil di kawasan monumen. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) berencana membangun kios oleh-oleh hingga museum kecil di kawasan Monumen Oputa Yi Koo, Kota Baubau.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya tarik wisata serta mengenang perjuangan pahlawan nasional Oputa Yi Koo.

Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili, mengatakan sebelumnya Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio telah mengarahkan agar monumen ini dikelola oleh Dispar Sultra. 

Saat ini, pembangunan wujud Patung Oputa Yi Koo telah selesai, namun penataan lanskap masih dalam tahap penyelesaian.

“Kami juga menganggarkan beberapa kegiatan operasional untuk Monumen Oputa Yi Koo. Selain itu, kami sedang merancang pembangunan kios oleh-oleh serta sebuah museum kecil di bawah patung untuk mengenang perjuangan Oputa Yi Koo,” kata Belli, Senin (24/2/2025).

Belli menyampaikan museum kecil tersebut akan ditempatkan di ruangan seluas sekitar 10x10 meter di bawah monumen. 

Museum ini nantinya akan menampilkan berbagai peninggalan sejarah dari pahlawan nasional tersebut. 

Baca juga: Plafon Patung Oputa Yi Koo Baubau Diperbaiki Pemprov Sulawesi Tenggara Usai Terima Laporan Kerusakan

Selain itu, petugas akan ditempatkan di lokasi untuk mengawasi operasional monumen, serta sistem keamanan akan diperkuat dengan pemasangan CCTV.

“Berdasarkan ketahannan konstruksi monumen, nantinya jumlah pengunjung yang diperbolehkan naik ke pelataran atas akan dibatasi maksimal 25 orang, sehingga kami juga akan menyediakan pengeras suara untuk memberikan pengumuman dan mencegah penumpukan pengunjung di atas,” tuturnya.

Belli menyampaikan ke depannya, Pemprov Sultra juga akan mempertimbangkan penerapan tiket masuk sebagai bagian dari retribusi daerah. 

Namun, sebelum kebijakan ini diterapkan, pihaknya akan lebih dulu memastikan sarana dan prasarana di lokasi telah memadai agar pengunjung mendapatkan pengalaman yang lebih menarik.

“Kami tidak ingin orang hanya datang untuk duduk-duduk saja. Dengan adanya museum, harapannya monumen ini bisa menjadi tempat edukasi sejarah yang lebih menarik,” tuturnya.

Belli menyebut untuk penyediaan sarana dan prasarana di monumen, pihaknya telah menganggarkan sebesar Rp400 juta.

Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan kios oleh-oleh, pemasangan CCTV, pengadaan pengeras suara, serta pembangunan museum kecil.

Dengan langkah ini, ia berharap monumen Oputa Yi Koo dapat menjadi destinasi wisata sejarah yang lebih tertata dan berdaya tarik tinggi bagi masyarakat dan wisatawan. (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved