Bersihkan Drainase hingga Tanaman Liar Jadi Aksi Jaga Jalan Nasional di Desa Kumapo Onembute Konawe

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Balai pelaksanaan jalan nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara, gelar aksi menjaga jalan nasional bersama karang taruna Desa Kumapo Kecamatan Onembute Kabupaten Konawe, Jumat (21/2/2025).

Dalam wawancara TribunnewsSultra.com dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.5 Provinsi Sultra, Umar Abdullatief, mengatakan dalam aksi menjaga jalan ini melibatkan swadaya masyarakat setempat.

Yakni dengan melakukan pembersihan drainase dan pemangkasan tanaman liar yang berada di pinggir jalan, kurang lebih sepanjang 500 meter.

“Kami dari PPK 2.5 BPJN Sultra bersama perangkat desa dan karang taruna Desa Kumapo, hari ini mengadakan kegiatan bersih-bersih drainase dan tanaman dalam rangka menjaga jalan nasional," ucap Umar. 

Dikatakan, aksi ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan bagi masyarakat dan pengguna jalan, bisa mendapatkan kenyamanan dan keamanan jelang arus mudik Ramadan dan Idul Fitri. 

Sementara itu, Sekretaris Desa Kumapo Ade Armada mengungkapkan rasa syukur dan mendukung kegiatan aksi menjaga jalan tersebut. 

Ia pun menyebut kerja bakti yang dilakukan bersama, berdampak terhadap lingkungan desa setempat maupun kelancaran arus transportasi.

Baca juga: Syukuran Pelantikan di GBK Jakarta, Bupati Konawe Utara Ikbar Nyanyikan Lagu Cinta Dalam Hati

“Kami berterima kasih kepada BPJN PPK 2.5 dalam hal ini telah melaksanakan kegiatan kerja bakti di desa kami, saya sebagai perangkat desa Kumapo, sangat mendukung dengan adanya kegiatan ini yang melibatkan masyarakat,” kata Ade.

“Mudah-mudahan ke depannya, kegiatan bisa terus dilanjutkan karena dampaknya bisa kami rasakan, utamanya keadaan masalah lingkungan di desa kami menjadi bersih, sehingga transportasi ramai dan lancar dapat berjalan dengan baik,” terang Ade menambahkan

Dalam pantauan TribunnewsSultra.com di lokasi, terlihat beberapa alat yang digunakan dalam aksi bersih-bersih menjaga jalan ini.

Antara lain, sekop, cangkul, mesin babat, parang, arit, sapu hingga mobil pikap untuk mengangkut sampah. (*)

(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)