Berita Sulawesi Tenggara

Stok Beras di Sulawesi Tenggara Capai 83.277 Ton, Pj Gubernur Sebut Harga Stabil Jelang Ramadan 2025

Menjelang Ramadan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi, stok beras di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat mencapai 83.277 ton.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari
SIDAK PASAR - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto saat inspeksi mendadak (sidak) pasar rakyat di Kota Kendari, Kamis (13/2/2025). Andap menyampaikan hasil sidak menunjukkan stok bahan pangan secara keseluruhan dalam keadaan aman, cukup, dan harga stabil. (TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Menjelang Ramadan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi, stok beras di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat mencapai 83.277 ton.

Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budi Revianto, usai inspeksi mendadak (sidak) sejumlah pasar rakyat, gudang Bulog dan distributor, hingga ritel modern di Kota Kendari, Kamis (13/2/2025).

Dalam inspeksi yang bertujuan memastikan ketersediaan dan harga bahan pangan ini, Andap didampingi Danrem 143/HO Kendari, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dan Satgas Pangan.

Andap menyampaikan hasil sidak menunjukkan stok bahan pangan secara keseluruhan dalam keadaan aman, cukup, dan harga stabil.

Namun, ia tetap mengimbau masyarakat Sulawesi Tenggara untuk membeli bahan makanan secara bijak dan tidak berlebihan.

Baca juga: Stok Beras, Telur dan Ayam Potong di Kota Baubau Tetap Aman saat Bulan Puasa 2025

Menggunakan bahan makanan secara efisien serta menghindari pembelian yang tidak perlu karena dapat memicu kenaikan harga.

“Alhamdulillah, sejauh ini bahan pangan aman dan tersedia, serta harganya relatif stabil. Namun, kita harus bijak dalam membeli pangan agar tidak memicu kenaikan harga,” kata Andap.

Untuk memastikan harga pangan tetap terkendali, Andap meninjau langsung beberapa pasar rakyat di Kendari, seperti Pasar Mandonga.

Di pasar tersebut, harga pangan antara lain cabai rawit dibanderol Rp55 ribu per kilogram, cabai merah pada kisaran harga Rp40 ribu per kilogram, telur Rp55 ribu per rak.

Kemudian, bawang merah antara Rp40 ribu-Rp45 ribu per kilogram, dan daging per kilogram dibanderol Rp140 ribu.

Baca juga: Daftar Harga Beras hingga Telur di Ritel Kendari Sulawesi Tenggara, Stok Aman Sampai Idul Fitri 2025

Sementara, khusus untuk produk beras premium, berdasarkan pemantauan terjadi kenaikan tak begitu signifikan yakni kisaran Rp1.000 per kilogram. 

Seperti produk beras premium super semula dijual Rp15 ribu per kilogram kini dibanderol Rp16 ribu per kilogram. 

Jenis beras super dari Rp13 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram, beras medium dari harga Rp12 ribu kini dipatok Rp13.500 per kilogram.

Sedangkan saat mengunjungi distributor pangan, ia mengimbau agar para distributor memastikan stok pangan tetap cukup dan tidak menahan barang yang dapat memicu kenaikan harga.

Andap juga meminta para distributor untuk terus bekerja sama dalam memastikan masyarakat dapat merayakan Ramadan 2025 dan Idulfitri 1446 H dengan nyaman.

Baca juga: Daftar Harga Beras hingga Minyak Goreng di Pangan Murah Wakatobi Sulawesi Tenggara, Hanya 2 Hari

Sementara itu, di gudang Bulog, Pj Gubernur Sultra memastikan ketersediaan stok beras, gula, dan minyak goreng.

Saat ini, Bulog memiliki stok 17.272 ton beras, 297 ton gula, dan 324.139 liter minyak goreng.

Secara keseluruhan, stok beras di Sulawesi Tenggara saat ini mencapai 83.277,51 ton, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tiga bulan ke depan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa perkiraan produksi beras pada Maret 2025 sebesar 17.405 ton.

“Dengan demikian, kondisi ketersediaan beras pada Ramadan 2025 dan Idulfitri 1446 H masih aman dan terkendali,” tuturnya.

Baca juga: Harga Beras, Cabai, Bawang di Pasar Wawotobi Konawe Sulawesi Tenggara Jelang Natal dan Tahun Baru

Andap juga menyebut bahwa secara umum semua komoditas pangan pokok di Sultra masih relatif cukup untuk beberapa bulan ke depan.

Masyarakat diharapkan tidak melakukan panic buying atau menimbun bahan pangan secara berlebihan.

“Kita juga akan terus memastikan bahwa ritel modern memiliki stok yang cukup dan harga tetap stabil,” jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved