Berita Sulawesi Tenggara

Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Dorong Penerapan Metode 4-CO Perkuat Sistem Keamanan Pangan di Sultra

Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto mendorong penerapan metode 4-CO untuk memperkuat sistem keamanan pangan di wilayah Sultra.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto mendorong penerapan Metode 4-CO untuk memperkuat sistem keamanan pangan di wilayah Sultra. Metode 4-CO tersebut meliputi Compliance Role, Consultative, Coordination, dan Corrective Role. Hal ini disampaikan Andap saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Sistem Keamanan Pangan Tahun 2025, yang diselenggarakan di Kantor Gubernur Sultra secara daring dan luring, Selasa (21/1/2025). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto mendorong penerapan Metode 4-CO untuk memperkuat sistem keamanan pangan di wilayah Sultra.

Metode 4-CO tersebut meliputi Compliance Role, Consultative, Coordination, dan Corrective Role.

Hal ini disampaikan Andap saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Sistem Keamanan Pangan Tahun 2025, yang diselenggarakan di Kantor Gubernur Sultra secara daring dan luring, Selasa (21/1/2025).

Kegiatan ini diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta instansi terkait, dalam rangka memperkuat upaya penjaminan keamanan pangan di seluruh wilayah.

Andap menyampaikan keamanan pangan bukan sekadar diskusi normatif, tetapi memerlukan langkah nyata yang terukur dan terintegrasi. 

Baca juga: Daftar Harga Beras hingga Minyak Goreng di Pangan Murah Wakatobi Sulawesi Tenggara, Hanya 2 Hari

Metode 4-CO, menurutnya menjadi panduan penting untuk mengoptimalkan peran seluruh pihak dalam mewujudkan pangan yang aman, berkualitas, dan berkelanjutan bagi masyarakat di seluruh wilayah Sultra.

“Sistem keamanan pangan adalah salah satu aspek esensial yang berpengaruh langsung pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

“Melalui penerapan Metode 4-CO, saya harap kita dapat menyusun langkah konkret yang tidak hanya berorientasi pada kebijakan, tetapi benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat,” kata Andap.

Andap menjelaskan Metode 4-CO melibatkan empat pendekatan utama yakni Compliance Role untuk memastikan seluruh pihak mematuhi aturan yang ada.

Consultative Role untuk membuka ruang dialog dalam mencari solusi, Coordination untuk mengintegrasikan peran lintas sektor.

Baca juga: Tengok Kebun Sayuran Warga Binaan Rutan Unaaha Konawe Sulawesi Tenggara, Jaga Ketahanan Pangan

Sementara, Corrective Role untuk memastikan pengawasan dan perbaikan terus dilakukan secara berkelanjutan.

“Untuk seluruh pihak yang hadir, jangan berhenti pada diskusi, tetapi juga menyusun rencana aksi yang konkret,” ujarnya.

Andap juga mengingatkan perlunya pembagian tanggung jawab yang jelas, perencanaan dengan timeline yang terukur, hingga pengawasan dan evaluasi yang menyeluruh.

“Ini adalah tugas bersama yang harus kita jalankan dengan serius. Dengan cara ini, sistem keamanan pangan yang kita bangun dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sultra,” tegas Andap.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Elin Herlina, yang turut hadir secara daring mengingatkan keamanan pangan menjadi isu krusial yang harus dijawab secara kolektif. 

Baca juga: Mengenal Jaringan Rumah Pangan Kita Bulog Sulawesi Tenggara, Dukung Usaha Korpri Nasional di Sultra

Ia mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia menghadapi tiga masalah gizi utama, yakni kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan zat gizi mikro. 

“Jadi dukungan seluruh pihak sangat penting untuk memastikan kemananan pangan,” jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved