Kisah Santri Muh Zahwa Selamatkan Alquran dan Tewas Memeluknya Saat Kebakaran Ponpes di Pinrang

Kebakaran Pondok Pesantren atau Ponpes DDI Patobong, Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyisakan duka.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
kolase foto handover, dok Tribun Timur
Kebakaran Pondok Pesantren atau Ponpes DDI Patobong, Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyisakan duka. Peristiwa kebakaran asrama putra ponpes tersebut pada Rabu (08/01/2025), menewaskan salah seorang santrinya, Muh Zahwa (14). Santri muda itu ditemukan meregang nyawa dalam kondisi memeluk Alquran usai kebakaran hebat tersebut. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, PINRANG - Kebakaran Pondok Pesantren atau Ponpes DDI Patobong, Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyisakan duka.

Peristiwa kebakaran asrama putra ponpes tersebut pada Rabu (08/01/2025), menewaskan salah seorang santrinya, Muh Zahwa (14).

Santri muda itu ditemukan meregang nyawa dalam kondisi memeluk Alquran usai kebakaran hebat tersebut.

Sosok santri yang dikenal sabar dan pendiam, gemar membaca Alquran serta kitab kuning itupun pergi untuk selama-lamanya.

Cita-citanya menimba ilmu agama di Mesir pun tak terwujud seiring peristiwa memilukan yang merenggut nyawanya.

Keseharian Muh Zahwa selama menimba ilmu di pondok pesantren diceritakan Pembina Asrama Ponpes DDI Patobong Pinrang, Zulkifli.

“Korban ini sangat sabar dan pendiam,” kata Zulkifli, Kamis (09/01/2024), dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribun Timur.

Baca juga: Detik-detik Kebakaran Bengkel dan Rumah di Kolaka Sulawesi Tenggara, Penghuni Nyaris Terbakar

Menurutnya, Zahwa sangat rajin mempelajari kitab kuning.

Kitab kuning adalah kitab-kitab klasik berisi pelajaran agama Islam dan menjadi rujukan utama dalam tradisi keilmuan Islam di pesantren.

“Memang korban ini anak kitab memang, kitab gundul (kuning),” jelas Zulkifli.

Tekadnya mempelajari kitab kuning pun sejalan dengan keinginannya untuk menimba ilmu agama di Mesir.

Anak keempat dari lima bersaudara ini memiliki cita-cita melanjutkan pendidikannya di negara tersebut.

Menurut Zulkifli, santrinya itu pernah mengutarakan impian ingin ke Mesir untuk belajar agama.

“Dia pernah tanya saya, 'bagaimana kalau mau ke Mesir orang belajar ustad',” ujarnya mengutip pertanyaan Zahwa.

“Saya bilang belajar ki kitab kuning. Makanya dia sangat tekun belajar kitab kuning,” kata Zulkifli menambahkan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved