Apa Itu HMPV? Virus Viral di Tiongkok, Gejala Seperti Flu Biasa, 12 Persen Jangkiti Anak-anak
Simak penjelasan mengenai apa itu HMPV ? Sebuah virus yang mendadak viral di Tiongkok pada tahun 2025.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Simak penjelasan mengenai apa itu HMPV ?
Sebuah virus yang mendadak viral di Tiongkok pada tahun 2025.
Dari gejala yang ditimbulkan virus inipun beragam namun menyerupai flu biasa.
Sehingga untuk mengidentifikasinya lebih serius perlu tes yang memadai.
Seperti diketahui, dunia pernah digemparkan dengan kasus Covid-19 atau virus corona.
Setelah pandemi berlalu, tetiba muncul virus HMPV atau penyakit human metapneumovirus (HMPV).
Virus ini sedang merebak di Tiongkok.
Baca juga: Apa Itu Virus Oropouche? Berasal dari Brasil, Potensi Jadi Pandemi, Gejala Hampir Mirip DBD
Bahkan sampai membeludaknya pasien, sejumlah rumah sakit pun kewalahan.
Pasalnya, jumlah kasus terus bertambah membuat kekhawatiran berkecamuk.
Terlebih, virus ini hanya bisa dideteksi dengan melalui tahapan tes.
Sementara dari gejala yang timbul menyerupai flu biasa.
Penyakit ini, ternyata dapat berisiko serius pada kelompok usia ini.
Misalnya pada anak-anak hingga orangtua yang sudah berusia lansia.
Di mana, seperti berusia di bawah 5 tahun (terutama bayi prematur) yang harus diwaspadai.
Atau di atas 65 tahun yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Kekebalan yang menurun ini bisa diakibat kondisi seperti HIV, kanker atau gangguan autoimun, atau akibat obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh Anda.
Tak hanya itu, penyakit lainnya seperti mengidap asma atau PPOK juga berpotensi terkena virus ini.
Peneliti memperkirakan, sekitar 10 persen hingga 12 persen penyakit pernapasan pada anak-anak disebabkan oleh HMPV.
Sebagian besar kasus bersifat ringan, tetapi sekitar 5 persen hingga 16 persen anak-anak akan mengalami infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia.
Adapun gejala HMPV berupa batuk, demam, hidung berair atau tersumbat, sakit tenggorokan, mengi, sesak napas (dispnea) maupun ruam.
Baca juga: Mengenal Pemeriksaan Viral Load, Cara Mengetahui Jumlah Virus Dalam Darah Penderita HIV
Dilansir dari Clevelandclinic, HMPV bisa menyebabkan komplikasi serius dan mengharuskan Anda dirawat di rumah sakit seperti bronkiolitis, bronkitis, pneumonia, serangan asma atau PPOK serta infeksi telinga (otitis media).
Sampai saat ini tidak ada obat antivirus yang dapat mengobati HMPV.
Tenaga medis akan mengobati berdasarkan gejala yang ditimbulkan misalkan terapi oksigen saat mengalami kesulitan bernapas, cairan infus diberikan langsung ke vena untuk menjaga Anda tetap terhidrasi, maupun kortikosteroid yakni steroid yang dapat mengurangi peradangan dan dapat meredakan sebagian gejala.
HMPV menyebar melalui kontak langsung dengan seseorang yang mengidapnya atau dari menyentuh benda-benda yang terkontaminasi virus. Misalnya batuk dan bersin, berjabat tangan, berpelukan, atau berciuman dan menyentuh permukaan atau benda seperti telepon, gagang pintu, papan ketik, atau mainan.
Karenanya disarankan menerapkan protokol kesehatan, seperti rajin mencuci tangan dan memakai masker.
Respon Pemerintah
Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Drg. Widyawati mengimbau, masyarakat yang hendak berpergian ke luar negeri untuk menerapkan protokol kesehatan.
Hal ini sebagai upaya untuk mencegah penularan penyakit infeksi pernafasan HMPV atau human metapneumovirus yang sedang merebak di Tiongkok, China.
"Jika harus bepergian ke luar negeri, pastikan untuk memeriksa situasi dan kebijakan di negara tujuan. Jangan lupa terapkan protokol kesehatan," ungkap perempuan yang biasa disapa Wiwid ini.
Pihaknya berharap masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terhadap penyakit tersebut lantaran sampai saat ini belum ditemukan di Indonesia.
Masyarakat tetap harus menjaga kesehatan dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) antara lain : rajin mencuci tangan, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin atau memakai masker, serta disarankan tetap di rumah jika mengalami demam, batuk, pilek atau gejala flu.
"Tidak perlu panik, tetapi tetap waspada, pantau perkembangan kasus melalui media terpercaya," kata dia.(*)
(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.