Pesan Damkar Jelang Tahun Baru 2025 untuk Warga Kendari: Cek Dapur dan Listrik Sebelum Keluar Rumah

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Simak pesan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) jelang pergantian tahun 2025.

Plt Kepala Dinas (Kadis) Damkar Kota Kendari, Satriyawan Abu Yasid mengatakan, kebakaran rawan terjadi menjelang akhir tahun.

Dia mengingatkan kepada masyarakat agar selalu mengecek keadaan tabung gas serta listrik sebelum meninggalkan rumah.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Kendari untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap risiko kebakaran," ujar dia.

Baca juga: Damkar Kendari Sempat Terlambat Tangani Kebakaran Mobil Angkot Viral, Sebut Tidak Dibiarkan Lewat

Data per Jumat (28/12/2024), Dinas Damkar Kendari mencatat jumlah kasus kebakaran di Kota Kendari sebanyak 106 kejadian.

Meski belum sampai pada akhir Desember 2024, angka kasus kebakaran tahun 2024 dinyatakan lebih rendah dibandingkan tahun 2023 lalu.

"Kalau dibandingkan kejadian 2023 dengan 2024 ini, jumlah kasus kebakaran Alhamdulillah mengalami penurunan yang lumayan signifikan," katanya.

Pada tahun 2023, Dinas Damkar mendata sebanyak 253 kasus kebakaran yang terjadi di Kota Kendari.

Penurunan kejadian kebakaran tersebut disebabkan tidak adanya cuaca ekstrem elnino pada tahun lalu.

Akan tetapi, terdapat kenaikan angka kasus kebakaran pada bangunan tahun 2024 yang penyebabnya diduga akibat tabung gas dan korsleting listrik.

Apabila terjadi kebakaran, masyarakat dapat segera menelpon kontak Damkar di nomor 082311173113 atau 04013122113.

Pemadaman yang dilakukan oleh petugas Damkar Kota Kendari tidak dipungut biaya alias gratis. 

Berikut rincian jumlah kebakaran di 11 kecamatan se-Kota Kendari mulai Januari hingga Desember 2024: 

 1. Kecamatan Poasia: 10 kasus

 2. Kecamatan Kendari: 5 kasus

 3. Kecamatan Kambu: 16 kasus

 4. Kecamatan Kendari Barat: 3 kasus

 5. Kecamatan Puuwatu: 14 kasus

 6. Kecamatan Nambo: 0 kasus

 7. Kecamatan Baruga: 17 kasus

 8. Kecamatan Abeli: 2 kasus

 9. Kecamatan Wua-Wua: 7 kasus

 10. Kecamatan Kadia: 21 kasus

 11. kecamatan Mandonga: 11 kasus (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)