Sosok Sinterklas Identik dengan Hari Natal, Kehadirannya Punya Makna Memberi Tanpa Imbalan

Berikut sosok Sinterklas yang begitu identik dengan Hari Natal setiap tahunnya. 

Kolase Tribunnews.com
Berikut sosok Sinterklas yang begitu identik dengan Hari Natal setiap tahunnya.  Kehadiran dari sosok yang begitu identik dengan kostum warna merah dan putih ini memiliki makna memberi tanpa imbalan.  Ia hadir menyebarkan kebaikan dengan banyak hadiah kepada anak-anak menjelang Hari Natal.  Bahkan pada momen menggembirakan ini, sosoknya kerap hadir di tempat-tempat perbelanjaan sebagai penghibur dan pengingat Natal.  

Nama lain dari Santa Claus adalah Sinterklas, yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu Sint Nikolaas

Selain itu, Sinterklas juga memiliki nama-nama lain, seperti: Santo Nikolas, Santo Nick, Bapak Natal, Kris Kringle, Santy, Sinyokolas.

Nama Santa Claus berasal dari pergantian nama Sinterklas oleh Amerika Serikat (AS) di Koloni New Amsterdam. Koloni tersebut ditempati oleh penduduk asal Belanda yang melakukan emigrasi ke AS.

Akar Sejarah: 

Santo Nikolaus

Baca juga: Persiapan Gereja Ora Et Labora Kendari Sulawesi Tenggara Jelang Natal 2024, Bakal Diikuti 800 Jemaat

Asal-usul Sinterklas dapat ditelusuri kembali ke Santo Nikolaus, seorang uskup dari Myra, Turki (sekarang Demre), yang hidup pada abad ke-4 Masehi.

Santo Nikolaus dikenal karena kebaikan hatinya, terutama belas kasihannya terhadap orang-orang miskin dan sakit.

Banyak kisah yang menceritakan tentang kemurahan hatinya, seperti memberikan hadiah secara rahasia kepada orang-orang yang membutuhkan.

Penyebaran Legenda

Legenda tentang Santo Nikolaus menyebar ke seluruh Eropa dan mengalami berbagai adaptasi. 

Di Belanda, ia dikenal sebagai Sinterklas, sosok yang datang pada malam 5 Desember untuk memberikan hadiah kepada anak-anak yang baik.

Sinterklaas digambarkan sebagai orang tua berjanggut putih dengan pakaian merah dan putih, serta ditemani oleh seorang asisten bernama Zwarte Piet (Black Pete).

Transformasi Menjadi Santa Claus

Ketika imigran Belanda membawa tradisi Sinterklas ke Amerika Serikat, sosok ini mengalami transformasi menjadi Santa Claus.

Penggambaran Santa Claus yang kita kenal sekarang, dengan pakaian merah dan putih yang gemuk, banyak dipengaruhi oleh iklan Coca-Cola pada abad ke-20.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved