Berita Konawe
Daftar Kecamatan Rawan Banjir Rendah, Menengah dan Tinggi di Konawe Sulawesi Tenggara
BPBD menggelar Lokakarya Partisipatif Penyusunan Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (23/12/2024).
Penulis: Annisa Nurdiassa | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Lokakarya Partisipatif Penyusunan Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Konawe, Senin (23/12/2024).
Kegiatan tersebut berlangsung disalah satu hotel di Kecamatan Unaaha.
Disebutkan beberapa wilayah di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam kategori rawan banjir rendah, menengah hingga tinggi.
Hal tersebut diungkap oleh Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara (Sultra), Aris Yunatas dalam pemaparan materi yang disampaikan.
“Beberapa wilayah di Konawe yang harus diwaspadai karena memiliki tingkat potensi banjir rendah menengah dan tinggi, diklasifikasikan berdasarkan kecamatan dan bulan,” ucap Aris.
Baca juga: Cara Mengatasi Sumur Bocor dan Tercemar Diajarkan ke Warga Anduonohu Kendari Sulawesi Tenggara
Adapun potensi banjir rendah bulan Januari terjadi di Kecamatan Abuki, Amonggedo, Anggaberi, Asinua, Besulutu, Bondoala, Kapoiala.
Konawe, Lalonggasumeeto, Lambuya, Latoma, Meluhu, Onembute, Pondidaha, Puriala, Routa, Sampara, Soropia, Tongauna, Uepai, Unaaha, Wawotobi, Wonggeduku.
Sementara potensi banjir menengah bulan Januari terjadi di Kecamatan Abuki, Asinua, Routa, Tongauna, bulan Februari, potensi banjir menengah di Kecamatan Routa.
Pada Maret 2025, potensi banjir tinggi meliputi Kecamatan Abuki, Amonggedo, Anggaberi, Asinua, Kapoiala, Anggaberi, Konawe.
Lalonggasumeeto, Lambuya, Latoma, Meluhu, Onembute, Pondidaha, Puriala, Routa, Tongauna, Uepai, Unaaha, Wawotobi dan Wonggeduku.
Baca juga: Waspada! Hujan Kembali Guyur Kendari, Kelurahan Kampung Salo dan Wilayah Lainnya Rawan Banjir
Selain itu, Aris mengatakan untuk awal musim hujan di Konawe sudah dimulai sejak bulan November dan memasuki puncak musim hujan yakni pada April, Mei dan Juni 2025.
Terakhir, Aris mengapresiasi pelaksanaan penyusunan rencana kontijensi bencana banjir, sebagai bentuk mitigasi pemerintah setempat dalam menghadapi potensi musim hujan dengan fenomena La Nina.
“Saat ini adalah momen yang bagus untuk melakukan rapat koordinasi semua bidang sehingga bersama-sama melakukan persiapan antisipasi."
“Karena kalau sudah terjadi bencana hidrometeorologi basah itu semua sektor pasti kena, sehingga bisa melakukan pencegahan atau mitigasi dalam menghadapi potensi musim hujan, apalagi dengan adanya fenomena global La Nina," jelas Aris.
Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Pj Bupati Konawe Stanley dan dihadiri oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sultra Dedet Mustari dan Tim BPBD Konawe Utara Dodi Rizal.
Baca juga: Sulawesi Tenggara Masuk Wilayah Rawan Banjir, BNPB Tanam Pohon Mangrove Cegah Risiko Bencana
TNI-Polri, Basarnas, Dinas Perhubungan Konawe, Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP, Dinas PU, BLUD RS Konawe dan instansi terkait lainnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)
Intip Hunian Tetap Warga Terdampak Banjir di Desa Tapuwatu Konawe Utara, Tempati Rumah Permanen |
![]() |
---|
Ditanya Cara Atasi Banjir di Kendari Sulawesi Tenggara, Ini Jawaban Afdhal saat Debat Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Respons Pj Wali Kota Kendari Muh Yusup soal Unjuk Rasa Pembangunan Perumahan Subsidi Sebabkan Banjir |
![]() |
---|
Warga Wua-Wua Keluhkan Banjir hingga Pelayanan PDAM ke Calon Wali Kota Kendari Abdul Rasak |
![]() |
---|
Warga di Lorong Bambu Kambu Kendari Sulawesi Tenggara Keluhkan Banjir saat Kampanye Giona Nur Alam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.