Debat Pilkada Sultra

Sjafei Pijat Ruksamin Sebelum Minta Saran Lukman Soal Pulau Wawonii Jika Dirinya Gubernur, Reaksi LA

Momen calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Sjafei Kahar, sempat memegangi pundak Ruksamin, calon Gubernur Sultra.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Aqsa
Kanal YouTube KPU Sultra
Momen calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Sjafei Kahar, sempat memegangi pundak Ruksamin, Calon Gubernur Sultra. Momen tersebut terjadi sebelum dia mengajukan pertanyaan kepada Lukman Abunawas dalam debat kandidat Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Sultra 2024 pada Sabtu (23/11/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Momen calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Sjafei Kahar, sempat memegangi pundak Ruksamin, Calon Gubernur Sultra.

Momen tersebut terjadi sebelum dia mengajukan pertanyaan kepada Lukman Abunawas dalam debat kandidat Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Sultra 2024 pada Sabtu (23/11/2024).

Setelah memegang, Sjafei pun tampak sejenak memijat Ruksamin sebelum melanjutkan pertanyaan kepada Lukman yang didampingi cawagubnya La Ode Ida.

“Sekarang lagi terjadi riak-riak akibat keputusan hukum di Pulau Wawonii akibat tambang yang kemudin Mahkamah Agung menarik, khususnya mencabut dari beberapa pasal yang jadi polemik,” katanya.

Ruksamin kemudian meminta saran Lukman jika dia menjadi Gubernur Sultra terkait penataan pulau tersebut.

“Andaikan saya jadi gubernur, orangtua saya Pak Lukman kira-kira saran,” jelasnya.

“Pertama, apa yang salah di Pulai Wawonii, kedua rekomendasinya kira-kira seperti kita mau menata pertambangan di Pulau Wawonii,” lanjutnya.

Baca juga: Lukman Abunawas Cecar Banjir Konawe Utara, Ruksamin Balas Koreksi, Kenang Bencana 5 Tahun Silam

Lukman pun menyampaikan pengelolaan pertambangan di Konawe Kepulauan menyalahi tata ruang wilayah sehingga izin yang diberikan Kemenerian ESDM perlu ditinjau kembali.

“Kedua, tidak pernah melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, sehingga apapun bentuknya pembangunan diberbagai  sektor terutama sektor pertambangan yang ada di Pulau Wawonii atau Konkep tidak akan bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.

Menurut Lukman, sektor pertambangan bukan satu-satunya sektor andalan di Pulau Wawonii atau Konawe Kepulauan, sehingga keberadaan tambang perlu dikaji ulang.

“Kemudian penempatan masalah-masalah kebijakan untuk pertambangan kita hentikan untuk sementara,” katanya.

“Sambil kita manfaatkan sektor-sektor kelautan dan perikanan di Pulau Wawonii menjadi sektor andalan, kurang lebih 70 persen yang bisa dimanfaatkan.”

“Di samping itu, bapak perlu tahu regulasi terkait pertambangan juga tergantung kebijaan masing-masing peraturan daerah,” lanjutnya.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan adalah bagaimana peran tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama, serta perwujudan good governance yang transparan serta akuntabel.

Ruksamin pun mengapresiasi jawaban Lukman.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved