Seven Wonders Sultra

Jalan-jalan ke Baubau-Buton, Jelajahi Jejak Sejarah Benteng Keraton Wolio hingga Hutan Lambusango

Benteng Keraton Wolio dan Hutan Lambusango menjadi destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kota Baubau dan Kabupaten Buton

kolase foto (handover)
Benteng Keraton Wolio dan Hutan Lambusango menjadi destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kota Baubau dan Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Benteng Keraton Wolio dan Hutan Lambusango menjadi destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kota Baubau dan Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Benteng Keraton Wolio berada di Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum, Kota Baubau.

Sementara Hutan Lambusango terletak di Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton.

Kedua tempat ini sedang masif dipromosikan sebagai tujuh destinasi wisata di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Hal ini dilakukan karena lokasi wisata tersebut memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing untuk dijelajahi para wisatawan.

Lantas apa saja pesona yang bisa Anda nikmati ketika jalan-jalan ke Benteng Keraton Wolio dan Hutan Lambusango?

Baca juga: Karst Matarombeo Konawe Utara Sulawesi Tenggara, Warisan Geologi Bernilai Tinggi

- Benteng Keraton Wolio

Benteng Keraton Wolio atau Benteng Kesultanan Buton adalah benteng terluas di dunia.

Guinness World Records memberikan predikat bangunan pertahanan terluas di dunia tersebut tahun 2006.

Benteng Keraton Buton atau Benteng Wolio tersebut juga tercatat dalam Museum Rekor Indonesia atau MURI.

Kemendikbudristek bahkan sudah menetapkan Benteng Kesultanan Buton sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) tahun 2021.

Luas tempat ini mencapai 23.375 hektare (ha) dengan bangunan berbentuk lingkaran, panjang keliling 2.740 meter persegi.

Selain itu, benteng bekas ibu kota Kesultanan Buton tersebut juga memiliki bentuk arsitek cukup unik dan terbuat dari batu kapur atau gunung.

Baca juga: Mereka Beruntung Jika Melihatnya Kisah Pemuda di Desa Lohia Muna Kembangkan Wisata Danau Ubur-ubur

Memiliki 12 pintu gerbang yang disebut Lawa dan 16 emplasemen meriam disebut Baluara.

Anda dapat menikmati pemandangan Kota Baubau dan hilir mudik kapal di Selat Buton dengan jelas jika berdiri ataupun duduk di tepi benteng yang masih berdiri kokoh.

Di tempat ini terdapat peninggalan sejarah Kesultanan Buton seperti masjid, makam, jangkar, meriam, dan lainnya yang bisa dilihat langsung.

Untuk berkunjung ke Kota Baubau, Anda bisa melalui jalur laut maupun udara.

Jika dari Kota Kendari, Anda bisa menggunakan kapal cepat di Pelabuhan Nusantara, kapal feri di Pelabuhan Amolengo, hingga pesawat di Bandara Haluoleo.

Sementara dari Makassar, Anda bisa naik Pelni atau pesawat melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Setibanya Anda di Kota Baubau, perjalanan ke Benteng Keraton Wolio bisa menggunakan motor atau mobil dengan waktu tempuh 5-10 menit.

- Hutan Lambusango

Hutan Lambusango secara administratif berada dalam wilayah enam kecamatan di Kabupaten Buton.

Keenam kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Kapontori, Lasalimu, Lasalimu Selatan, Siontapina, Wolowa, dan Pasarwajo.

Hutan ini memiliki luas mencapai 27.700 hektare (ha) dengan panjang batas 108,75 kilometer (km) dan terletak pada ketinggian 15-780 m (dpl).

Hutan Lambusango menjadi kawasan konservasi dengan fungsi suaka margasatwa sejak zaman Belanda.

Melansir Seputar Balai KSDA Sulawesi Tenggara, beberapa sungai bermata air terdapat di Kawasan Suaka Margasatwa Lambusango.

Seperti Kumele (Sungai) Kowiana, Winto, Malaoge, Wahalaka, Lapipi, Lawele, Toruku, dan Wakalambe.

Adapun tipe ekosistem di dalam Hutan Lambusango secara umum termasuk hutan hujan tropis dataran rendah.

Baca juga: Mengenal Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Sulawesi Tenggara, Tertua di Indonesia, Spot Wisata

Sementara 'lantai' hutan banyak didominasi tumbuhan bawah jenis talas-talasan, pakis hutan, rotan, dan anakan pohon.

Flora lainnya yaitu, cemara, beringin, kayu besi, kayu hitam, damar, pinang hutan, jambu hutan, manggis hutan, dan lainnya.

Hutan Lambusango mempunyai beberapa satwa endemik seperti anoa, monyet hitam, tarsius, rusa, musang, kuskus, dan masih banyak  lagi.

Untuk potensi wisata di Hutan Lambusango di antaranya Padang Kuku, Air Terjun, Tempat Keramat di Blok Hutan Lawele dan Blok Hutan Lakurisa Wisata Budaya serta Berziarah,

Di Padang Kuku, Anda bisa menikmati keindahan alam dan keasrian Hutan Lambusango hingga berkemah.

Untuk ke destinasi wisata ini dari Kendari ke Baubau ditempuh melalui jalur laut sekitar kurang lebih empat jam.

Kemudian dari Baubau ke Hutan Lambusango sejauh kurang lebih 30 km ditempuh dengan jalan darat selama hampir dua jam.

Sementara dari Baubau ke Lambusango melalui jalur laut dengan speed boat ditempuh dalam waktu kurang lebih dua jam. (*)

(TribunnewsSultra.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved