Debat Terakhir Calon Bupati Kolaka Hanya Diikuti Paslon Muhammad Jayadin dan Deni Germanto

TRIBUNNEWSSULTR.COM, KOLAKA - Debat ketiga sekaligus yang terakhir bagi kandidat pemilihan Bupati Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, berlangsung hari ini, Sabtu (16/11/2024).

Debat tersebut diadakan di Ballroom Hotel Sutan Raja, Kelurahan Lamokato, Kolaka, sekira pukul 15.00 WITA.

Dari pantauan Tribunnewssultra.com, terlihat hanya pasangan calon Bupati Kolaka nomor urut 2, Muhammad Jayadin-Deni Germanto yang tampak hadir dalam debat kandidat tersebut.

Komisioner KPU Kolaka, Abdul Rahman menyampaikan pasangan nomor urut 1 Amri Jamaluddin-Humaluddin tidak hadir dalam debat kandidat terakhir ini.

"Seperti hal yang telah beredar di masyarakat bahwa pasangan nomor 1 tak hadir, kami telah mengundang kedua LO paslon," ucapnya dalam pembukaan acara.

"Tak perlu lagi saya jelaskan alasan kenapa paslon nomor urut 1 Amri Jamaluddin-Husmaluddin tak hadir karena telah disampaikan oleh LO paslon tersebut," ujarnya menambahkan.

Meski demikian, acara tetap dilanjutkan dengan hanya salah satu paslon, yakni nomor urut 2, Muhammad Jayadin-Deni Germanto.

Baca juga: Plt Bupati Ilmiati ke Gudang Logistik KPU Wakatobi Jelang Pilkada 2024, Pastikan Distribusi Lancar

Dengan tema yang sama yakni "Penajaman Visi, Misi dan Program".

Paslon Jayadin-Deni Germanto menjelaskan program unggulannya yakni Harmoni.

"Harmoni bunga, infrastruktur, pedekate, baperan, terbaik, dan terpimpin,"

Hingga akhir, pasangan nomor urut 2 membaca program unggulan dalam debat ketiga sekaligus yang terakhir itu.

Penjelasan KPU 

Sebelumnya diberitakan KPU Kolaka membenarkan rencana ketidakhadiran pasangan Amri Jamaluddin dan Husmaluddin pada debat kandidat ketiga.

Menurut Komisioner KPU Kolaka, Suparman, berdasarkan pemberitahuan Amri-Husmaluddin, pasangan ini memilih tak menghadiri Debat Kandidat Pilkada Kolaka 2024 karena sejumlah alasan.

Salah satunya adanya gesekan antarpendukung saat kampanye sebelumnya.

Baca juga: Bawaslu Sultra Ingatkan Warga Kolaka Segera Lapor Jika Lihat ASN Tidak Netral Selama Pilkada 2024