Seven Wonders Sultra

Berwisata Sambil Lihat Bukti Prasejarah di Dinding Gua Kawasan Karts Pulau Muna Sulawesi Tenggara

Keunikan kawasan karts Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) yang patut dikunjungi saat berlibur di Kabupaten Muna.

kolase TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani
Keunikan kawasan karts Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) yang patut dikunjungi saat berlibur di Kabupaten Muna. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Keunikan kawasan karts Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) yang patut dikunjungi saat berlibur di Kabupaten Muna.

Karst Muna memiliki ciri tersendiri pada proses pembentukannya.

Kawasan karts yang luas diketahui terbentuk dari batu gamping atau terumbu karang yang terangkat.

Dikutip dari laman esdm.go.id, Pulau Muna hampir seluruhnya terusun dari batu gamping berumur pleistosen (sekitar 1,8 juta tahun yang lalu).

Batu gamping ini diperkirakan dari Formasi Wapulaka, seperti terlihat pada tebing-tebing batu gamping di sepanjang pantai.

Baca juga: Jalan-jalan ke Baubau-Buton, Jelajahi Jejak Sejarah Benteng Keraton Wolio hingga Hutan Lambusango

Kawasan karts ini menjadi salah satu destinasi geowisata dan wisata sejarah di Sultra.

Karena selain bentuknya memiliki gua bukit-bukit bersusun seperti menara, ada ceruk yang cukup luas hingga mata air.

Juga ditandai adanya stalaktit dan stalagmit yang telah menyatu di Gua Liang Metanduno di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga.

Selain itu keunikan lainnya juga karena memiliki nilai sejarah, di mana ada lukisan prasejarah di sejumlah dinding gua.

Seperti di Gua Liang Kabori di Desa Liangkabori, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, dengan luas sekira 7 ribuan hektare.

Saat datang ke Liang Kabori, Anda bisa menyaksikan jejak peradaban manusia di masa lampau dari lukisan-lukisan di dinding gua, yang diperkiran berusia ribuan tahun.

Di kawasan Liang Kabori sendiri diketahui ada 28 titik lokasi gua yang dapat dikunjungi.

Kawasan kars Matarombeo di Kabupaten Konawe Utara (Konut) dan kawasan kars Liangkabori di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diusung menjadi Geopark atau taman bumi. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra, Belli Harli Tombili mengatakan upaya itu dilakukan untuk melindungi warisan geologi bernilai tinggi di Sultra. Utamanya dari incaran para penambang, mengingat kawasan kars tersebut memiliki unsur-unsur geologi terkemuka (outstanding). Salah satunya yakni pertambangan semen.
Kawasan kars Matarombeo di Kabupaten Konawe Utara (Konut) dan kawasan kars Liangkabori di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diusung menjadi Geopark atau taman bumi. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra, Belli Harli Tombili mengatakan upaya itu dilakukan untuk melindungi warisan geologi bernilai tinggi di Sultra. Utamanya dari incaran para penambang, mengingat kawasan kars tersebut memiliki unsur-unsur geologi terkemuka (outstanding). Salah satunya yakni pertambangan semen. (Dokumentasi Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara)

Di masing-masing gua memiliki keunikan tersendiri, termasuk gambar-gambar prasejarah yang berbeda.

Mulai dari lukisan yang menggambarkan orang menunggangi kuda, sekelompok orang berburu, orang memegang tombak.

Beberapa jenis hewan, salah satunya yang terlihat seperti sapi atau anoa.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved