Berita Sulawesi Tenggara

Mantan Dekan FPIK UHO Kendari Pimpin Demo Protes Penambangan di Wawonii Konawe Kepulauan Sultra

Mantan Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari, Prof Laode M Aslan turun langsung melakukan demonsrasi di Polda Sultra

Penulis: Sugi Hartono | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)
Mantan Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Prof Laode M Aslan turun langsung demonsrasi di Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (14/11/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Mantan Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Prof Laode M Aslan turun langsung demonsrasi di Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (14/11/2024).

Mereka memprotes terkait masih adanya aktivitas pertambangan di Pulau Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan.

Padahal menurut mereka, Mahkamah Agung telah membatalkan perda RTRW Kabupaten Konawe Kepulauan terkait pasal pasal yang mengatur kegiatan pertambangan.  

Dengan putusan tersebut, semestinya tidak ada lagi ruang untuk kegiatan pertambangan di pulau kecil Wawonii.

Hanya saja aktivitas penambangan itu masih terus berlanjut.

Profesor Laode M Aslan mengatakan dirinya 'turun gunung' karena dua hal.

Yakni merasa sedih dan prihatin melihat Sulawesi Tenggara, khususnya pulau Wawonii.

Baca juga: 3 Tersangka Pakai Dokumen Terbang Jual Hasil Penambangan Nikel di Sulawesi Tenggara ke Perusahaan Lain

"Umur saya sudah enam puluh tahun. Saya kecewa melihat Sulawesi Tenggara tidak lebih baik dari hari kemarin. Saya bukan putra asli Wawonii, saya akademisi tapi saat ini saya harus turun," ujarnya.

Ia turun karena berbicara terkait masa depan Wawonii yang harus diselamatkan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang dapat saja hilang karena adanya aktivitas pertambangan,

"Saya mengingatkan polisi sebagai salah satu komponen bersikaplah sebelum semuanya terlambat,"

"Hari ini kami datang untuk mengingatkan kepolisian untuk menyelamatkan Wawonii. Kalau terlambat kami akan bersikap lebih tegas," katanya.

Ia pun mengingatkan dan meminta Polda Sultra untuk segera bertindak melakukan penegakan hukum terkait aktivitas di Pulau Wawoni dengan sesegera mungkin.

"Karena kalau akademisi sudah turun lain ceritanya, kami bukan preman," tegasnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved