Gerakan 4B Viral di Amerika Serikat Seiring Donald Trump Menang Presiden AS, Awal Mula di Korea

Apa itu gerakan 4B atau 4B Movement yang tengah viral di media sosial Amerika Serikat seiring dengan kemenangan Donald Trump.

Kolase TribunnewsSultra.com
Apa itu gerakan 4B atau 4B Movement yang tengah viral di media sosial Amerika Serikat.  Di mana, seiring dengan kemenangan Donald Trump, gerakan tersebut kembali berkecamuk.  Pada dasarkan, gerakan 4B ini pertama kali digaunkan di Korea Selatan.  Gerakan tersebut berasal dari feminis radikal yang konon berasal dari Korea Selatan pada tahun 2019.  

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Apa itu Gerakan 4B atau 4B Movement yang tengah viral di media sosial Amerika Serikat

Di mana, seiring dengan kemenangan Donald Trump, gerakan tersebut kembali berkecamuk. 

Pada dasarkan, gerakan 4B ini pertama kali digaunkan di Korea Selatan

Gerakan tersebut berasal dari feminis radikal yang konon berasal dari Korea Selatan pada tahun 2019. 

Mereka bertekad untuk menolak berkencan dengan laki-laki, menikah, berhubungan seks dengan laki-laki, atau memiliki anak.

Lalu apa hubungannya dengan kemenangan Donald Trump pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2024 ? 

Untuk diketahui, Donald Trump saat ini menjadi sorotan publik. 

Baca juga: Respons Perang Rusia Vs Ukraina, Donald Trump: Ada Banyak Cinta di Balik Keputusan Vladimir Putin

Ia digadang-gadang akan menang pada Pilpres AS 2024. 

Menurut hasil penghitungan cepat oleh The New York Times, Trump meraup 70.700.924 suara populer.

Angka ini begitu tinggi dibanding pesaingnya, Kamala Harris yang mengumpulkan 65.846.569 suara.

Sementara itu, untuk suara elektoral Trump meraih 277 suara dari total 538 suara elektoral. 

Sedangkan yang didapatkan Haris hanya berbanding sedikit yakni 224 suara elektoral. 

Jika merujuk pada aturan Pilpres AS, bagi kandidat yang memperoleh suara elektoral minimal 270 maka akan menjadi pemenang. 

Tentu hal ini pun berpengaruh dalam suara calon presiden yang telah dikumpulkan dari suara rakyat atau populer.  

Seorang calon presiden bisa saja menang meski kalah dalam perolehan suara populer (popular vote).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved