Imbas Kasus Supriyani di Sultra, Tren Guru Bikin Konten Tak Tegur Siswa Nakal Takut Dilaporkan Viral
Imbas kasus Supriyani seorang guru di Konawe Selatan, ramai tren konten guru tak tegur siswa nakal karena takut dilaporkan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Imbas kasus Supriyani seorang guru di Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra), ramai tren konten guru tak tegur siswa nakal karena takut dilaporkan.
Pada dasarnya, kasus guru dilaporkan orangtua murid ini akhir-akhir ini marak terjadi.
Khususnya di Sulawesi Tenggara saja, dalam waktu berdekatan kasus guru juga terjadi di Muna.
Berbeda dengan yang di Konsel, guru di Muna ini tak sampai berlanjut ke persidangan dan berakhir damai.
Sementara Supriyani saat ini sudah memasuki persidangan keempat pada Rabu (30/10/2024) kemarin.
Di media sosial kasus ini tak hanya ramai jadi perbincangan, bahkan adapula yang membuat POV guru sudah tidak menegur siswanya.
Baca juga: Camat Baito Minta Maaf ke Bupati Konawe Selatan, Akui Lalai Tidak Pernah Lapor Kasus Supriyani
Misalnya saja unggahan akun TikTok @bang**** beberapa hari lalu viral di media sosial.
"POV: guru malas negur, takut dipenjara atau denda 50 juta," tulisnya pada keterangan yang disematkan dalam video viral.
Konten tersebut FYP di TikTok dan ramai ditonton oleh warganet lebih dari 170 ribu kali.
Akun TikTok @muti*** juga membuat konten POV guru tak mau menegur siswa dan ditonton hingga lebih dari 2,5 juta kali.
Terbaru, adapula seorang pengguna TikTok bernama @moh**ulloh mengunggah sebuah video memperlihatkan dirinya tak menegur siswa yang tidur karena takut dilaporkan.
Dilansir dari Tribunnews.com, dalam video itu, tampak guru laki-laki tengah mengajar di sebuah kelas.
Sang guru pun mengabadikan momen tersebut.
Ia merekam tingkah laku salah satu siswanya yang tengah tiduran di kursi.
Lalu adapula siswa lainnya yang mengerjakan buku latihan.
Sementara, siswa yang tiduran tersebut berada di barisan paling belakang.
Sedangkan, ada lima murid laki-laki yang duduk di pojokan kelas tengah asyik mengobrol.
Pada video tersebut, pengunggah menuliskan bahwa dirinya tidak berani menegur siswa yang tiduran tersebut karena takut dipolisikan.
"Mau negur takut dilaporkan polisi," tulisnya dalam video yang diunggahnya.
Namun, setelah mengunggah video itu, akun TikTok itu kini digembok. Hanya saja, video tersebut kini sudah tersebar di platform media sosial lainnya.
Ternyata, kejadian tersebut terjadi di SMPN 1 Ngimbang, Lamongan, Jawa Timur.
Baca juga: Bupati Konawe Selatan Akui Sulit Bertemu Supriyani, Kesal pada Oknum Cari Panggung, Merasa Dihalangi
Kepala sekolah SMPN 1 Ngimbang, Zaenuri pun membenarkan bahwa guru-guru takut untuk menegur siswanya yang melakukan kenakalan seperti video yang viral tersebut.
Zaenuri mengatakan ketakutan itu berawal dari maraknya pelaporan ke kepolisian terhadap guru yang menegur siswanya.
"Ya seperti itu karena apalagi beberapa kejadian yang lalu kan, ada yang dilaporkan, ada yang dapat sanksi. Itu akhirnya bapak ibu guru kadang-kadang takut untuk nyubit, marah, bentak, itu takut," katanya dalam program Kabar Utama Pagi di YouTube tvOne, dikutip pada Kamis (31/10/2024).
Berkaca dari fenomena semacam ini, Zaenuri berharap adanya perlindungan yang lebih baik terhadap profesi guru oleh pemerintah.
Tak cuma itu, dia juga meminta agar orang tua murid mendukung guru untuk mendidik sang anak ketika di sekolah.
Zaenuri juga berharap agar para orang tua murid tidak terlalu melakukan intervensi terkait cara mendidik guru di sekolah.
"Tapi kalau mendapat intervensi terus, tekanan terus dan kami terus terang kadang ketakutan mau marah, mau negur, mau nyubit ketika murid sengaja tidur di kelas," jelasnya.
Terkait video yang viral, Zaenuri mengatakan telah memanggil pengunggah video tersebut untuk membuat surat pernyataan.
Selain itu, sambugnya, pihak sekolah juga telah bersikap kepada siswa yang tengah tiduran tersebut.
"Jadi siswa yang bermasalah, kami selalu ajak diskusi di ruang ketertiban. Jadi, anaknya sudah kami deteksi siapa yang tidur itu," kata Zaenuri.
Lebih lanjut, Zaenuri menyebut adanya perubahan perilaku siswa setelah pandemi Covid-19 tidak terjadi lagi.
Dia mengungkapkan tingkah laku siswa setelah Covid-19 lebih sulit diatur.
Tak cuma itu, Zaenuri juga menyoroti soal siswa yang sudah memiliki gawai dan terpengaruh dengan konten-konten yang dilihatnya.
"Setelah pandemi global itu, memang ada perubahan sosial yang memang luar biasa. Jadi, mungkin zaman sebelum pandemi, itu anak-anak masih bisa kita tertibkan."
"Memang perubahan sosial luar biasa. Apalagi, pengaruh gadget yang luar biasa," ujar Zaenuri.
Namun, Zaenuri menegaskan guru-guru di sekolahnya tetap berusaha mendidik para siswa dengan baik.(*)
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "Viral Unggahan Guru di Lamongan Tak Mau Tegur Murid Tiduran di Kelas, Takut Dilaporkan ke Polisi "
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Like Adelia)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.