Berita Sulawesi Tenggara
Ramai Guru Dilaporkan ke Polisi, PGRI Sulawesi Tenggara Minta Ortu dan Pendidik Introspeksi Diri
Kasus guru yang dilaporkan di Sulawesi Tenggara (Sultra) menyita perhatian publik.
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA,KENDARI- Kasus guru yang dilaporkan di Sulawesi Tenggara (Sultra) menyita perhatian publik bahkan viral di media sosial.
Dalam seminggu setidaknya ada tiga kasus orang tua murid melaporkan guru ke polisi.
Dimulai dari kasus guru honorer Supriyani di Konawe Selatan.
Kemudian Guru agama di lapor polisi di Kabupaten Muna.
Lalu menyusul kasus guru kembali dilapor polisi oleh orang tua murid di Bombana.
Ketua PGRI Sulawesi Tenggara, Abdul Halim Momo kepada TribunnewsSultra.com, Sabtu (26/10/2024) mengatakan kalau mereka sudah mencoba melakukan advokasi terhadap tiga kasus berbeda tersebut.
Hanya saja, Halim merasa jengah terhadap kasus guru yang terus dilapor ke polisi.
Baca juga: Guru TK di Baubau Curhat Sulit Terapkan Metode Belajar Libatkan Orangtua, Mainawa Kreativa Bagi Tips
"Saya harap ini juga menjadi pelajaran bagi para guru, jangan selalu main tangan pada saat mengajar," katanya.
Karena kata Halim guru itu sudah dititahkan negara untuk menjadi orang tua murid di sekolah.
"Jangan jadikan murid itu kayak anak tinggal. Anggap sebagai anak kita sendiri karna kita digaji oleh negara untuk itu," sambungnya.
Selain menyoroti internal guru, Halim Momo juga meminta kepada orang tua murid untuk tidak langsung percaya kepada anaknya ketika melaporkan kejadian yang ia alami di sekolah.
"Misalnya kayak di Bombana itu, anaknya melapor kalau kepalanya dibenturkan ke tembok, padahal kronologinya itu ibu cuma tarik tangannya tapi kena pipinya, jadi kan ini berbeda," katanya.
Halim meminta kepada orang tua murid untuk selalu berkomunikasi dengan pihak guru agar tidak terjadi misinformasi.
"Kamu kan (orang tua murid) sudah percayakan untuk titipkan anakmu disekolah, jadi semua yang terjadi di sekolah harus dikomunikasikan dengan gurunya," sambungnya.
Untuk itu Halim meminta kepada guru dan murid selalu intens melakukan komunikasi agar anak tersebut bisa menjadi generasi yang berguna bagi bangsa dan negara.
"Karena kalau begini terus akan tidak sehat sistem pendidikan kita nantinya ke depan," katanya (*)
(TribunnewsSultra/Sugi Hartono)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.