Desa Wisata di Sulawesi Tenggara

Bertemu Sandiaga Uno, Pegiat Pariwisata Sultra Keluhkan Insfrastruktur dan Biaya Transportasi Mahal

Sandiaga Uno bertemu pegiat parekraf dan unsur pentahelix Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (11/10/2024), berlangsung di di RM Kampung Bakau Kendari.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Muhammad Israjab
Dewi Lestari
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menggelar pertemuan dengan pegiat parekraf dan unsur pentahelix Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (11/10/2024) malam. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno bertemu pegiat parekraf dan unsur pentahelix Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (11/10/2024) malam.

Berlangsung di di RM Kampung Bakau, Kota Kendari, dalam rangka mengidentifikasi sejumlah kendala dan upaya akselerasi pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Sultra.

Sandiaga Uno mengatakan Sultra memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif luar biasa, khususnya Wisata Bahari.

Data BPS tahun 2023, sektor pariwisata Sultra telah berhasil menyumbang 14,2 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi Sultra.

Baca juga: Kemeriahan Haroana Baubau Disambut Antusias Masyarakat, Libatkan Ratusan UMKM hingga OPD

“Artinya selain industri ekstraktif yang sekarang banyak menciptakan skala ekonomi besar."

"Ternyata pariwisata menyelinap ada di lapis kedua dan menjadi penopang penciptaan lapangan kerja yang sangat dibutuhkan masyarakat,” kata Sandiaga Uno.

Kendati demikian, sejumlah kendala masih dijumpai sejumlah unsur pentahelix pariwisata dan ekonomi kreatif di Sultra, diantaranya terkait aksesibilitas dan infrastruktur belum optimal.

Kemudian, harga tiket pesawat yang tinggi terutama rute Sultra, jumlah kunjungan wisatawan, hingga persoalan akan kebutuhan literasi yang mendukung terkait industri kecantikan atau tata rias.

“Permasalahan disampaikan pelaku parekraf ini bisa kita tindaklanjuti dan lebih banyak mendorong hadirnya investasi sehingga mampu membuka peluang usaha dan kesempatan kerja bagi masyarakat Sultra,” tutur Sandiaga.

Baca juga: Menparekraf Diving di Desa Wisata Labengki Konut hingga Serahkan Penghargaan 50 Besar ADWI 2024

Adapun beberapa masukan diberikan Kemenparekraf yakni mengajak masyarakat setempat berwisata di daerah sekitar Sultra.

Agar pergerakan wisatawan nusantara semakin masif dan masyarakat lebih mengenal potensi parekraf di daerahnya. 

Sehingga, sektor pariwisata tidak hanya mengandalkan pergerakan wisatawan mancanegara (wisman).

Sandiaga juga berpesan kepada para pelaku parekraf agar tetap mengutamakan kualitas dan keberlanjutan lingkungan dalam proses pengembangannya. 

Sebab, jumlah wisatawan yang banyak juga akan memunculkan persoalan baru seperti menambah sampah lingkungan.

Baca juga: Raih Penghargaan LKPP, Pj Gubernur Bakal Intens Dampingi UKPBJ untuk Pembangunan Sulawesi Tenggara

“Kita harus kuatkan dulu resiliensi destinasi kita, sehingga yang datang ke sini adalah pariwisata yang berkualitas, tinggalnya lebih lama, melestarikan lingkungan, dan juga menghargai budaya lokal kita,” jelas Sandiaga. 

Hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Brigjen TNI Ario Prawiseso.

Selain itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto, serta Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi.(*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved