Berita Wakatobi

Gempa Bumi 6,2 Magnitudo di Wakatobi Sulawesi Tenggara, Warga di Pulau Wangiwangi Tidak Merasakan

Update gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang wilayah Wakatobi, Sulawesi Tenggara Selasa (1/10/2024) pukul 16:28:03 WIB.

Kolase TribunnewsSultra.com
KOLASE- Update gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang wilayah Wakatobi, Sulawesi Tenggara Selasa (1/10/2024) pukul 16:28:03 WIB. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Update gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang wilayah Wakatobi, Sulawesi Tenggara Selasa (1/10/2024) pukul 16:28:03 WIB.

Kondisi tersebut nampaknya tak dirasakan sejumlah warga yang ada di Pulau Wangiwangi, ibu kota Wakatobi

Seorang warga yang tinggal di area pesisir, Darlina (39) menyebut tidak merasakan guncangan gempa. 

"Tidak terasa, ini sementara masih dalam rumah," jelasnya kepada TribunnewsSultra.com. 

Ia pun kaget saat diberitahu terjadinya gempa. 

Sementara itu, warga lainnya, Yusril (26) yang berada di lokasi sebuah acara masih di Pulau Wangiwangi pun tidak merasakan gempa. 

Baca juga: Kecamatan Ueesi Kolaka Timur Sulawesi Tenggara Diguncang Gempa Bumi Tektonik 2,4 Magnitudo

"Alhamdulillah tidak terasa," jelasnya. 

Untuk diketahui, sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Instagram @infobmkg merilis terjadinya gempa di 186 km Tenggara Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Dari titik koordinat yang disampaikan berada di 6.18 LS - 125.04 BT pada kedalaman 631 km.

"Info Gempa Mag:6.2, 01-Okt-24 16:28:03 WIB, Lok:6.18 LS,125.04 BT (186 km Tenggara WAKATOBI-SULTRA), Kedlmn:631 Km ::BMKG," tulis keterangan di postingan tersebut.

Meski berkekuatan 6,2 magnitudo, untuk saja gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. 

Namun, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.

Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

Baca juga: Ilmiati Daud Resmi Jadi Plt Bupati Wakatobi, Langsung Bertugas, Imbau Netralitas ASN di Pilkada 2024

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Latifah)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved