Masyrakat Kolaka Timur Diminta Bijak Bermedia Sosial, Tidak Percaya Hoaks Jelang Pilkada 2024

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KOLAKA TIMUR - Masyarakat Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), diminta untuk bijak bermedia sosial.

Baik itu tidak mudah percaya informasi yang beredar maupun harus memverifikasi informasi sebelum disebarluaskan.

Hal itu disampaikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kolaka Timur usai ramai beredar sejumlah informasi hoaks di postingan media sosial belakangan ini, tentang kondisi Kolaka Timur yang meresahkan.

Kadis Kominfo Kolaka Timur, I Nyoman Abdi, menyampaikan kekhawatirannya terkait beberapa postingan di media sosial.

Khususnya beberapa akun palsu yang memuat kejadian di daerah lain atau kejadian lama di Kolaka Timur, dikait-kaitkan dengan situasi saat ini, terutama menjelang Pilkada 2024.

Postingan-postingan tersebut sering kali tidak memberikan keterangan yang lengkap dan jelas.

Sehingga berpotensi menimbulkan keresahan dan mengganggu aktifitas sosial masyarakat.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa dan Pemuda di Sulawesi Tenggara Ajak Cegah Isu SARA dan Hoaks Jelang Pilkada 2024

"Postingan tanpa keterangan yang lengkap ini menimbulkan keresahan karena pemilik akun tidak memberikan respons yang memadai. Akibatnya, situasi di Kolaka Timur seolah-olah tidak aman, padahal sebenarnya kondisi aman terkendali," jelasnya saat ditemui TribunnewsSultra.com, Senin (30/9/2024).

"Sekali lagi saya tegaskan kegiatan masyarakat saat ini berjalan dengan baik. Aktivitas perekonomian, pemerintahan, dan pendidikan berjalan seperti biasanya. Jangan sampai informasi yang tidak jelas membuat warga merasa takut dan resah," ujar Nyoman.

Selain itu, Humas Diskominfo Kolaka Timur, Sukrianto, juga mengajak seluruh masyarakat Kolaka Timur untuk selalu memverifikasi informasi sebelum membagikannya. 

Dengan adanya imbauan ini diharapkan masyarakat Kolaka Timur dapat berpartisipasi aktif.

Guna menjaga ketertiban dan keamanan selama masa pilkada.

Serta tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan di media sosial.(*)

(TribunnewsSultra.com/Sahrul Abdul Sulaeman)