Wawancara Khusus Tribunnews Sultra

Lika-liku Perjalanan Ruksamin-Sjafei Kahar Menuju Pilkada Sulawesi Tenggara 2024

Inilah wawancara khusus perjalanan Ruksamin dan Sjafei Kahar menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
Kolase TribunnewsSultra.com
TribunnewsSultra.com berkesempatan mewawancarai secara ekslusif Ruksamin melalui program Mata Lokal Memilih di kantor Tribunnews Sultra, yang bertempat di Jalan Malaka, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (6/9/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah wawancara khusus perjalanan Ruksamin dan Sjafei Kahar menuju Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ruksamin adalah Bupati Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara dua periode yakni tahun 2016-2021 dan 2021 hingga saat ini.

Politisi kelahiran 1973 ini, juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Bulan Bintang atau DPW PBB Sultra serta Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sultra.

Di Pilkada tahun ini, dirinya memantapkan diri untuk mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sulawesi Tenggara, dan memilih Sjafei Kahar sebagai wakilnya.

Paslon ini diusung dua partai, yakni PBB dan Partai Gelora, serta telah mendaftarkan diri ke KPU Sultra pada hari Kamis (29/8/2024) pukul 17.09 WITA.

TribunnewsSultra.com berkesempatan mewawancarai secara ekslusif Ruksamin melalui program Mata Lokal Memilih di kantor Tribunnews Sultra, yang bertempat di Jalan Malaka, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (6/9/2024).

Berikut petikan wawancara bersama Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Ruksamin dalam program Mata Lokal Memilih : 

Baca juga: Paslon Ruksamin-Sjafei, Hadirkan 20 Pelawak Bumikan Pilkada Sulawesi Tenggara 2024 Riang Gembira

1. Apa yang terjadi sehingga banyak mengalami lika-liku sebelum mendaftarkan diri ke KPU Sultra?

Ketemunya empat dimensi antara keinginan masyarakat yang mendorong saya untuk menjadi calon gubernur. Selain itu, tidak terlepas dari apa yang saya niatkan, bagaimana saya memberikan pelayanan, dan bisa bermanfaat untuk rakyat Sulawesi Tenggara.

Dengan kekuatan Allah, bahwa saya ini sebaik-baik perencana dari perencanaan-perencanaan terbaik manusia, dan alam pun merestui. Jadi lika-liku yang saya hadapi ini adalah semuanya rencana Allah.

2. Banyak yang meragukan Ruksamin maju sebagai calon Gubernur Sultra, tetapi karena ada keputusan MK, sehingga membuka peluang Ruksamin maju menjadi Gubernur. Apakah ini menjadi suatu keberuntungan?

Keberuntungan iya, tetapi keberuntungan itu tidak akan datang tanpa ikhtiar yang maksimal. Kita sudah lama meniatkan. Dihampir semua kegiatan-kegiatan kita, masyarakat ingin mendapatkan manfaat dari program yang telah kita gaungkan, seperti Beasiswa Konawe Utara.

Terbukti ada beberapa masyarakat yang ingin pindah ke Konawe Utara, dan kemudian saya menyampaikan kalau hanya ingin mendapatkan beasiswa, tidak harus ke Konawe Utara, tunggu saya jadi gubernur. Insyaallah saya bisa layani, karena ini adalah salah satu program saya.

Program ini kita rencanakan pada 14 Maret 2022, dan disitu saya sudah deklarasikan diri untuk maju sebagai salah satu bakal calon gubernur. 

Sambil berproses, saya bekerja keras di partai saya, Partai Bulan Bintang (PBB). Alhamdulillah Allah kasih saya empat kursi dengan kurang lebih 144.000 suara di DPRD Provinsi.

Inilah yang membuat semangat bagi saya, bahwa paling tidak sudah ada modal dasar saya. Katakanlah kalau mau menghitung jumlah kursi sebelum ada keputusan MK, yakni sembilan kursi, berarti tinggal cari lima kursi untuk bisa mencalonkan. 

Artinya saya datang dengan tidak punya partai ataupun saya kurang partai, tetapi paling tidak semangat bahwa saya siap, dan paling tidak modal awal itu untuk dipintu kita sudah siap.

Setelah pasca pemilihan umum, saya mencoba memulai interaksi, kemudian ada yang disanding-sandingkan seperti ini. Kemudian kita melakukan silaturahmi dengan partai A, B, C dengan segala lika-likunya semua.

Kurang lebih ada hampir tiga bulan waktu berjalan, bukan di DPP ataupun di DPW kita ketemu, tetapi kesimpulannya itu tadi bahwa sebaik-baiknya perencanaan kita, apapun yang ingin kita lakukan, semuanya kembali kepada Allah sebagai yang maha penentu.

Ketika puncaknya saya yang dimintai teman-teman, bagaimana dengan pintu? Pintu apa lagi yang harus kita ambil? Semua sudah diserahkan. Saya bilang sabar. 

Baca juga: 2 Calon Bupati Konawe Utara, Wakil, Harta Kekayaan, Head to Head Adik vs Eks Pendukung Ruksamin

Kepada seluruh tim saya, saya ingin sabar dan tenang. Masing-masing kita fokus, biarkanlah saya berjuang untuk mendapatkan rekomendasi pintu itu di pusat, dan  teman-teman jangan lupa tugas utama kalian bagaimana tetap merapatkan barisan, merapikan kita punya kekuatan yang ada di bawah.

Jangan sampai saya mendapatkan pintu, kalian tidak siap atau mungkin sebaliknya. Tanggung jawab saya apa yang telah saya upayakan semua hingga saya mendapatkan pintu.

3. Apakah terbayang akan ada kejutan pada waktu-waktu terakhir? Dinamika yang terjadi apakah sudah masuk dalam prediksi?

Sama sekali tidak. Hanya saya optimis dan saya yakin kalau saya pasti akan maju dan akan mendapatkan pintu. Entah ada keputusan MK atau tidak, tetapi saya sangat optimis akan mendapatkan partai, rekomendasi dan pintu untuk maju.

Puncaknya itu, saat di malam jumat setelah saya pulang meeting di beberapa tempat. Saya langsung terpikir untuk melakukan video call dengan adik-adik saya, dan mama saya.

Saya kalau sudah berjuang seperti ini, kalau sudah dipenghujung, pasti saya minta doa mama, karena saya yakin kalau doa mama itu pasti di jabah.

Pada malam itu saya video call bersama adik-adik saya, saya bilang bantu saya. Saya bilang sama mama, bukan saya terpuruk, tetapi saya lagi berupaya dengan maksimal. 

Saya yakin Allah akan memberikan saya jalan. Tetapi saya minta bantuan mama untuk mendokan. Saya ingin kita semua membacakan surah Al kahfi, Yasin dan Ar rahman dan kita tahajud.

Doa saya terakhir saya bilang, Ya Allah aku minta tolong kepadamu sebagai penguasa langit dan bumi. Jika Ruksamin dianggap bermanfaat untuk masyarakat Sultra, katakanlah saya menjadi gubernur dan itu bisa  amanah untuk menjalankan tugas itu ya Allah, saya minta dibukakan secercik harapan, apa yang bisa saya lewati.

Jika memang saya tidak bisa amanah untuk melayani masyarakat Sultra ya Allah, maka tutuplah rapat-rapat pintu itu kepada saya.

Saya terdiam, dan video call lagi sama mama saya. Mama saya bilang insyaallah nak pasti ada jalan. Tidak lama kemudian masuk waktu salat subuh. Saya salat, dan saya berdoa lagi. Lalu saya tidur.

Setelah saya bangun pukul 11.00 WITA, dipanggil teman-teman ada jadwal meeting. tetapi saya bilang kita makan dulu karena belum sarapan, habis itu kita salat.

Setelah salat zuhur, saya keluar dan bunyi handphone. Ada keputusan MK bertubi-tubi masuk. Saya baca, saya pastikan hingga tiga kali berulang saya baca.

Mungkin akan berlebihan jika saya mengatakan bahwa Pilkada kali ini di Sultra adalah Pilkada untuk Ruksamin.

4. Apakah benar yang mengusung anda adalah salah satu partai yang memperjuangkan juga putusan MK?

Ini juga bukan hal yang serta merta seperti itu. Alhamdulillah pada saat pelantikan pengurus DPW partai Gelora Sultra, saya alhamdulillah di undang.

Lalu ada acara dialog semacam seminar, saya salah satu yang membawakan materi pada kesempatan itu. Sontak pak Aliansyah menyampaikan, insyaallah pada Pilkada nanti partai gelora akan mengusung pak Ruksamin.

Jadi, setelah itu yang lebih menegangkan lagi adalah saat terjadi masalah di DPR RI, turun mahasiswa. 

5. Apakah ada kode tertentu yang ingin disampaikan saat berfoto dan makan bersama dengan Bahlil Lahadalia pada saat itu?

Jadi itu fotonya adalah kejadian beberapa tahun lalu, yang kemudian dibagikan ulang. Tujuannya untuk mengucapkan selamat karena menjabat menjadi menteri ESDM.

Saat itu kita diundang se-Indonesia untuk rakor investasi di Jakarta. Setelah selesai itu, malam jumat juga kejadiannya. Sebelumnya saya menelpon untuk meminta bertemu setelah salat jumat.

Kita sebagai sahabat, sama-sama juga di KAHMI. Kemudian beliau ajak makan sampai kita berebut ikan, karena ikan itu ternyata dari kampung. Kesukaan dia, ternyata saya juga suka. 

Ada tiga ekor ikan, satu-satu sudah dimakan, saya masih ingin, dia juga ingin. Saat saya mau ambil ternyata kita bersamaan, akhirnya baku potong.

Saat mau posting tiba-tiba muncul kenangan. Kita postinglah. Paling tidak sesama saudara, dia tidak asing kepada saya karena sudah saya anggap abang sendiri. 

Karena memang momennya, dia baru diangkat menjadi menteri ESDM, dan besoknya lagi ternyata beliau menjadi ketua umum partai golkar.

6. Awal niat ingin maju menjadi calon gubernur itu dari mana?

Masyarakat aja. Ketika kita diundang misalnya pada hari ulang tahun Kabupaten dan Kota daerah lain, baik tokoh-tokoh masyarakat, mereka bilang enak yah masyarakat Konawe Utara, mahasiswanya ditanggung.

Artinya itulah implementasi dari UUD 1945, bagaimana kita mewakili negara untuk hadir. Dalam rangka memberikan pelayanan yang maksimal dalam bentuk mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi segenap tumpah darah.

Itulah hak dasar masyarakat kita. Saya kemudian diperintah oleh negara untuk memberikan pelayanan. Dorongan dari masyarakat inilah yang akhirnya mengumpulkan niat untuk maju calon gubernur Sultra.

7. Seberapa besar kekuatan doa Ibu bagi seorang Ruksamin, yang merupakan pemimpin dari Kabupaten Konawe Utara saat ini?

Bagi saya setiap keputusan politik itu, apapun yang akan saya lalui itu tidak pernah saya putuskan sebelum meminta doa restu dari ibu saya. Karena yang kuat sesungguhnya adalah doa Ibu.

8. Mengapa memilih Sjafei Kahar sebagai Wakil di Pilgub?

Panjang ceritanya. Jadi sebelum kita berkekuatan hati tetap untuk maju, itu sudah kita coba melakukan komunikasi dan silaturahmi dengan berbagai tokoh yang ada di Sultra.

Kemudian, yang kita catat ada 15 nama. Entah itu dari tim-tim yang koordinasikan, ada yang sarankan, maupun ada yang telah berkomunikasi secara langsung. Bahkan di dalam perjalanan, sudah ada yang kita komunikasi sama-sama di Jakarta, dan ada juga yang saya panggil untuk ketemu. 

Namanya perjuangan, karena kita sadar memang bahwa partai itu sendiri kadangkala juga bukan hanya mendorong memberikan rekomendasi, tetapi ada juga yang mengikutsertakan bagaimana kadernya bersama-sama. 

Ada juga tawaran seperti itu, yang kemudian kita coba komunikasikan dan maksimalkan. Pak Sjafei kahar ini bukan terakhir kemarin kita putuskan. 

Komunikasi yang kita bangun sejak 2-3 tahun yang lalu. Ketika saya ke Baubau, saya sering menginap di villa beliau dan yang paling sering kita ketemu itu saat sama-sama salat di villanya waktu subuh.

Biasanya kalau saya yang adzan, beliau yang imam. Kalau dia yang adzan saya yang imam. Selesai salat subuh, biasa kami duduk berdua, saling mendokan. Beliau biasanya yang memimpin doa. 

Jadi hampir setiap event-event yang saya lakukan, katakan lah melalui IKA UMI seperti pembagian kacamata itu saya undang beliau. Artinya kita saling mensupport, beliau dengan segala ketokohannya, dan sumber daya yang dimiliki.

Saya yakin beliau masih karismatik di tengah-tengah masyarakat, keluarga besar, apalagi kita sama-sama tahu memang beliau orang Buton dan Baubau, tetapi berdarah Muna juga, tetapi yang saya lihat adalah keikhlasan beliau.

Seiring berjalannya waktu, setelah Idul Fitri yang lalu sempat saya berkunjung ke Baubau. Kemudian saya bertemu beliau. Setelah itu, kemudian ada salah satu bakal calon yang datang sampai membuat acara. Beliau menghubungi saya, dan mengatakan mohon maaf pak Ruksamin, saya menerima pinangannya.

Saya bilang tidak apa-apa, semoga kita bisa berkolaborasi, entah bapak yang menang atau saya yang diamanahkan sama Allah, intinya bagaimana kita tetap bersilaturahmi. Paling tidak kita niatkan untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

Kemudian, sampai pada puncaknya. Mungkin karena pertimbangan itu tadi, karena salah satu partai itu mungkin ada persyaratan sehingga beliau tidak harus mendampingi lagi pasangannya.

Dan saya juga tidak tahu, tiba-tiba saya lihat video. Dalam percakapan saat ada yang podcast ada yang sebut saya. Ada yang langsung menghubungkan, lalu kita telponan.

Kemudian, kita langsung ke Jakarta, dan alhamdulillh kita langsung ketemu. Pas ketemu beliau terjadi putusan MK dan terjadilah Harus Selaras.

9. Romantisme yang terjadi bersama pasangan apakah hanya sekedar gimick atau ada yang ingin Ruksamin tampakkan?

Kalau saya bukan sekedar untuk dilihat atau diperlihatkan, karena apa sih artinya jika hanya mempertontonkan kemesraan dan kebaikan. 

Kebaikan itu bukan harus diperlihatkan, tetapi kebaikan itu terpatri dari diri kita masing-masing atau pembawaan. Contohnya kayak wakil bupati saya, kalau mungkin saya hanya dianggap mempertontokan kebaikan, berarti hingga hari ini saya tidak bersama-sama dengan adik saya.

Artinya jika hanya saya pertontonkan dan tidak dari dalam hati, kebaikan yang saya berikan dan perhatian yang saya berikan karena beliau saya anggap kakak saya.

Yang saya rasakan selama menjabat Bupati dua periode, pertama tekanan keluarga, yang kedua tekanan tim. Ini kalau kita tidak mampu untun memange dengan baik, maka ini menjadi ruang yang dapat memecahkan antara kosong satu dengan kosong duanya.

10. Apakah dengan mengundang Raffi Ahmad ke Kendari adalah salah satu strategi?

Kita harus melihat dari banyak sisi, karena public figur juga banyak. Bukan karena beliau masih muda, dan bukan juga karena persoalan politik, tetapi memang karena ketemu.

Kalau calon gunernur ini kan kebetulan saya yang paling muda, jadi mencari teman itu yang bisa saling menguntungkan dan saling mensupport. Kebetulan beliau orangnya gagah, artis, banyak fans, pekerja keras dan disalah satu visi saya bagaimana kita bisa meningkatkan umkm.

Di dalam visi saya itu sudah ada targetnya. Saya targetkan 50.000 umkm yang harus naik kelas, dan 10.000 umkm yang harus dibentuk lagi. Ini salah satu visi yang masuk ke dalam 500 juta per desa.

Beliau ini setiap kita jalan, selalu intens bagaimana meningkatkan kualitas dari umkm, hingga jajaran rans keliling itu kita sampai hadirkan.

Kebetulan beliau juga senang dengan kita. Saya sudah kontrak, insyaallah tanggal 17 dan 18 kami akan hadirkan lagi di kabupaten Kolaka, lengkap dengan jajaran rans keliling.

Jadi bukan hanya karena ada keinginan untuk kampanye dan kita hadirkan karena untuk mendatangkan banyak orang, tetapi ada pesan bahwa bukan hanya ruksamin yang menang, tetapi ini juga yang akan kita rasakan.

11. Kenapa memilih Kota Baubau sebagai tempat deklarasi maju Pilkada Sulawesi Tenggara 2024 brsama Sjafei Kahar?

Saya hanya ingin mengingat sejarah, karena Kota Baubau merupakan Kota di Sultra yang pertama kali mekar dari Sulawesi Selatan.

Jadi bukan hanya deklarasi kita siap maju, tetapi kita kembali mengingatkan sejarah bahwa baubau ibukota pertama sultra, dan dimalam itu juga saya tegaskan jika terpilih menjadi gubernur saya akan memperjuangkan provinsi kepulauan Buton. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved