Wawancara Khusus Tribunnews Sultra
Lika-liku Perjalanan Ruksamin-Sjafei Kahar Menuju Pilkada Sulawesi Tenggara 2024
Inilah wawancara khusus perjalanan Ruksamin dan Sjafei Kahar menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
6. Awal niat ingin maju menjadi calon gubernur itu dari mana?
Masyarakat aja. Ketika kita diundang misalnya pada hari ulang tahun Kabupaten dan Kota daerah lain, baik tokoh-tokoh masyarakat, mereka bilang enak yah masyarakat Konawe Utara, mahasiswanya ditanggung.
Artinya itulah implementasi dari UUD 1945, bagaimana kita mewakili negara untuk hadir. Dalam rangka memberikan pelayanan yang maksimal dalam bentuk mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi segenap tumpah darah.
Itulah hak dasar masyarakat kita. Saya kemudian diperintah oleh negara untuk memberikan pelayanan. Dorongan dari masyarakat inilah yang akhirnya mengumpulkan niat untuk maju calon gubernur Sultra.
7. Seberapa besar kekuatan doa Ibu bagi seorang Ruksamin, yang merupakan pemimpin dari Kabupaten Konawe Utara saat ini?
Bagi saya setiap keputusan politik itu, apapun yang akan saya lalui itu tidak pernah saya putuskan sebelum meminta doa restu dari ibu saya. Karena yang kuat sesungguhnya adalah doa Ibu.
8. Mengapa memilih Sjafei Kahar sebagai Wakil di Pilgub?
Panjang ceritanya. Jadi sebelum kita berkekuatan hati tetap untuk maju, itu sudah kita coba melakukan komunikasi dan silaturahmi dengan berbagai tokoh yang ada di Sultra.
Kemudian, yang kita catat ada 15 nama. Entah itu dari tim-tim yang koordinasikan, ada yang sarankan, maupun ada yang telah berkomunikasi secara langsung. Bahkan di dalam perjalanan, sudah ada yang kita komunikasi sama-sama di Jakarta, dan ada juga yang saya panggil untuk ketemu.
Namanya perjuangan, karena kita sadar memang bahwa partai itu sendiri kadangkala juga bukan hanya mendorong memberikan rekomendasi, tetapi ada juga yang mengikutsertakan bagaimana kadernya bersama-sama.
Ada juga tawaran seperti itu, yang kemudian kita coba komunikasikan dan maksimalkan. Pak Sjafei kahar ini bukan terakhir kemarin kita putuskan.
Komunikasi yang kita bangun sejak 2-3 tahun yang lalu. Ketika saya ke Baubau, saya sering menginap di villa beliau dan yang paling sering kita ketemu itu saat sama-sama salat di villanya waktu subuh.
Biasanya kalau saya yang adzan, beliau yang imam. Kalau dia yang adzan saya yang imam. Selesai salat subuh, biasa kami duduk berdua, saling mendokan. Beliau biasanya yang memimpin doa.
Jadi hampir setiap event-event yang saya lakukan, katakan lah melalui IKA UMI seperti pembagian kacamata itu saya undang beliau. Artinya kita saling mensupport, beliau dengan segala ketokohannya, dan sumber daya yang dimiliki.
Saya yakin beliau masih karismatik di tengah-tengah masyarakat, keluarga besar, apalagi kita sama-sama tahu memang beliau orang Buton dan Baubau, tetapi berdarah Muna juga, tetapi yang saya lihat adalah keikhlasan beliau.
Seiring berjalannya waktu, setelah Idul Fitri yang lalu sempat saya berkunjung ke Baubau. Kemudian saya bertemu beliau. Setelah itu, kemudian ada salah satu bakal calon yang datang sampai membuat acara. Beliau menghubungi saya, dan mengatakan mohon maaf pak Ruksamin, saya menerima pinangannya.
Saya bilang tidak apa-apa, semoga kita bisa berkolaborasi, entah bapak yang menang atau saya yang diamanahkan sama Allah, intinya bagaimana kita tetap bersilaturahmi. Paling tidak kita niatkan untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
Kemudian, sampai pada puncaknya. Mungkin karena pertimbangan itu tadi, karena salah satu partai itu mungkin ada persyaratan sehingga beliau tidak harus mendampingi lagi pasangannya.
Dan saya juga tidak tahu, tiba-tiba saya lihat video. Dalam percakapan saat ada yang podcast ada yang sebut saya. Ada yang langsung menghubungkan, lalu kita telponan.
Kemudian, kita langsung ke Jakarta, dan alhamdulillh kita langsung ketemu. Pas ketemu beliau terjadi putusan MK dan terjadilah Harus Selaras.
9. Romantisme yang terjadi bersama pasangan apakah hanya sekedar gimick atau ada yang ingin Ruksamin tampakkan?
Kalau saya bukan sekedar untuk dilihat atau diperlihatkan, karena apa sih artinya jika hanya mempertontonkan kemesraan dan kebaikan.
Kebaikan itu bukan harus diperlihatkan, tetapi kebaikan itu terpatri dari diri kita masing-masing atau pembawaan. Contohnya kayak wakil bupati saya, kalau mungkin saya hanya dianggap mempertontokan kebaikan, berarti hingga hari ini saya tidak bersama-sama dengan adik saya.
Artinya jika hanya saya pertontonkan dan tidak dari dalam hati, kebaikan yang saya berikan dan perhatian yang saya berikan karena beliau saya anggap kakak saya.
Yang saya rasakan selama menjabat Bupati dua periode, pertama tekanan keluarga, yang kedua tekanan tim. Ini kalau kita tidak mampu untun memange dengan baik, maka ini menjadi ruang yang dapat memecahkan antara kosong satu dengan kosong duanya.
10. Apakah dengan mengundang Raffi Ahmad ke Kendari adalah salah satu strategi?
Kita harus melihat dari banyak sisi, karena public figur juga banyak. Bukan karena beliau masih muda, dan bukan juga karena persoalan politik, tetapi memang karena ketemu.
Kalau calon gunernur ini kan kebetulan saya yang paling muda, jadi mencari teman itu yang bisa saling menguntungkan dan saling mensupport. Kebetulan beliau orangnya gagah, artis, banyak fans, pekerja keras dan disalah satu visi saya bagaimana kita bisa meningkatkan umkm.
Di dalam visi saya itu sudah ada targetnya. Saya targetkan 50.000 umkm yang harus naik kelas, dan 10.000 umkm yang harus dibentuk lagi. Ini salah satu visi yang masuk ke dalam 500 juta per desa.
Beliau ini setiap kita jalan, selalu intens bagaimana meningkatkan kualitas dari umkm, hingga jajaran rans keliling itu kita sampai hadirkan.
Kebetulan beliau juga senang dengan kita. Saya sudah kontrak, insyaallah tanggal 17 dan 18 kami akan hadirkan lagi di kabupaten Kolaka, lengkap dengan jajaran rans keliling.
Jadi bukan hanya karena ada keinginan untuk kampanye dan kita hadirkan karena untuk mendatangkan banyak orang, tetapi ada pesan bahwa bukan hanya ruksamin yang menang, tetapi ini juga yang akan kita rasakan.
11. Kenapa memilih Kota Baubau sebagai tempat deklarasi maju Pilkada Sulawesi Tenggara 2024 brsama Sjafei Kahar?
Saya hanya ingin mengingat sejarah, karena Kota Baubau merupakan Kota di Sultra yang pertama kali mekar dari Sulawesi Selatan.
Jadi bukan hanya deklarasi kita siap maju, tetapi kita kembali mengingatkan sejarah bahwa baubau ibukota pertama sultra, dan dimalam itu juga saya tegaskan jika terpilih menjadi gubernur saya akan memperjuangkan provinsi kepulauan Buton. (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.