Berita Sulawesi Tenggara

Kenali Gejala Cacar Monyet, Dinkes Sultra: Saat ini Belum Teridentifikasi di Sulawesi Tenggara

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut hingga saat ini belum ada kasus cacar monyet (Monkeypox) yang teridentifikasi di Sultra

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Usnia mengatakan saat ini belum ada laporan resmi mengenai kasus cacar monyet di wilayah Sultra. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut hingga saat ini belum ada kasus cacar monyet (Monkeypox) yang teridentifikasi di wilayah Sultra.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, saat ini terdapat 6 provinsi di Indonesia yang terkonfirmasi cacar monyet, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kepulauan Riau, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan keseluruhan total kasus sekiranya ada 88 terkonfirmasi, tetapi dari data tersebut, semuanya telah dinyatakan sehat. 

Kepala Dinkes Sultra, Usnia mengatakan saat ini belum ada laporan resmi mengenai kasus cacar monyet di wilayah Sultra.

Namun, untuk mencegah adanya cacar monyet di wilayah Sultra, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya cacar monyet serta cara-cara pencegahan yang dapat dilakukan.

Selain itu, telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat yang melakukan perjalanan dari daerah-daerah yang telah melaporkan adanya kasus cacar monyet. 

Baca juga: Hati-hati Proses Penularan Cacar Air, Cegah Sebelum Terlambat, Begini Cara dr Zaidul Akbar

Tenaga medis di seluruh fasilitas kesehatan di Sultra juga telah dilatih untuk mengenali gejala cacar monyet dan mengambil langkah-langkah penanganan yang tepat.

“Meskipun sampai saat ini belum ada kasus, kita harus tetap waspada. Kita tidak boleh lengah dalam menghadapi ancaman kesehatan seperti ini,” kata Usnis, Selasa (27/8/2024).

Usnia menyampaikan cacar monyet ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi, terutama hewan pengerat dan primata. 

Penyakit ini juga dapat menular antar manusia melalui cairan tubuh, luka terbuka, atau kontak langsung dengan penderita. 

Adapun gejala cacar monyet meliputi demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, dan munculnya ruam atau lesi kulit yang sangat mirip dengan cacar.

Kendati demikian, Dinkes Sultra meminta masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. 

Baca juga: Cacar Monyet Belum Terdeteksi di Kendari, Dinkes Tetap Imbau Masyarakat Waspada dan Kenali Gejala

Kemudian, tetap selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta segera melaporkan kepada petugas kesehatan jika terdapat anggota keluarga atau tetangga yang mengalami gejala yang mencurigakan.

"Kami akan terus melakukan pemantauan ketat terhadap situasi ini dan siap mengambil tindakan cepat jika ditemukan kasus cacar monyet,”ujarnya.

“Kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat juga sangat diperlukan untuk memastikan Sulawesi Tenggara tetap bebas dari cacar monyet dan penyakit menular lainnya," jelas Usnia. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved