Profil Angela Carini, Viral Menyerah hingga Menangis Lawan Petinju Imane Khelif di Olimpiade 2024
Profil Angela Carini petinju Italia yang viral di media sosial. Ia memilih untuk menyerah dan tidak melanjutkan pertandingan melawan Imane Khelif.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini profil Angela Carini, petinju asal Italia yang viral di media sosial.
Ia memilih untuk menyerah dan tidak melanjutkan pertandingan melawan Imane Khelif.
Baginya, keselamatan dirinya adalah yang utama terlebih mengingat keluarganya.
Ia merasakan pukulan tinju Imane Khelif yang begitu kuat sampai membuatnya kesakitan.
Seperti diketahui, pertandingan tinju Angela Carini dan Imane Khelif ini terjadi saat Olimpiade Paris 2024.
Imane Khelif merupakan petinju asal Aljazair.
Baca juga: Pemuda Asal Wakatobi Sulawesi Tenggara Juara Tinju Ajang Ring Byon Combat di Jakarta Kelas 57 Kg
Keduanya bertanding sebagai atlet, namun nampaknya Angela Carini tak bisa menahan sakitnya pukulan Imane Khelif.
Pertandingan ini mengundang kontroversi publik.
Mengingat, Imane Khelif mengidentifikasi gendernya sebagai wanita bukan transgender.
Banyak spekulasi menyebut, jika lawan Angela Carini tak sepadan.
Nama Angela Carini juga menjadi trending topic dunia di media sosial X.
Begitupula dengan jalannya pertandingan tersebut Olimpiade Paris 2024 yang ramai jadi perbincangan.
Lantas siapa Angela Carini ?
Untuk diketahui, Angela Carini adalah seorang atlet tinju.
Ia viral akhir-akhir ini setelah ia melawan petinju asal Aljazair, Imane Khelif dalam Olimpiade Paris 2024.
Angela Carini memilih untuk mundur hanya 46 detik setelah pertandingan dimulai, AP melaporkan.
Carini tak kuasa menahan pukulan dari lawannya, Imane Khelif, yang turut viral karena status gendernya yang dipertanyakan.
Tahun lalu, Imane Khelif didiskualifikasi dari kejuaraan dunia World Boxing Championships 2023 karena gagal dalam tes kelayakan gender.
Siapa Angela Carini?
Profil
Angela Carini, 25 tahun, berkompetisi di kelas 66 kilogram, atau yang dikenal sebagai kelas welter.
Ia memenangkan medali perak di kejuaraan dunia dan Eropa pada tahun 2019.
Baca juga: Sukses Aktor hingga Petinju, Daftar Film Populer Randy Pangalila Genre Horor Drama hingga Religi
Ia juga merupakan peraih medali emas di kejuaraan pemuda Eropa.
Ia kalah dalam pertandingan pembukanya di Tokyo.
Nama panggilan Carini, "tiger," diberikan oleh ayahnya, Giuseppe.
Carini adalah juara menembak merpati tanah liat asal Italia sebelum beralih ke tinju.
Ia beralih mengikuti jejak kakaknya, yang juga meninggalkan olahraga menembak dan beralih ke tinju.
“Kakak dan ayah saya mengajari saya tinju,” kata Carini.
“Saya berutang segalanya kepada mereka.”
Biodata
Nama lengkap : Angela carini
Spesialis : nomor kelas pertandingan 59kg
Tanggal lahir : 6 Agustus 1998
Tempat lahir : Napoli
Tinggi : 1,71 meter
Berat : 64 kg
Klub pertama : Boxe Matesina
Klub saat ini : Fiamme Oro
Pelatih pertama : Giusappe Corbo
Pelatih saat ini : Emanuele Renzini
Prestasi Angela Carini
World Championship:
1. Nuova Delhi (IND) 2018 - 64 kg
2. Ulan Ude (RUS) 2019 - 64 kg
European Championship:
1. Alcobendas (ESP) 2019 - 69 kg
Apa yang terjadi dalam pertandingannya melawan Khelif?
Saat pertandingan hari Kamis (1/8/2024), Carini terkena beberapa pukulan cepat dari Khelif sebelum akhirnya memutuskan meninggalkan ring, kejadian yang sangat langka dalam tinju Olimpiade.
Carini tidak menjabat tangan Khelif setelah wasit secara resmi memenangkan Khelif.
Carini menangis di atas ring setelah berlutut.
Aksi Carini memicu perdebatan di media sosial tentang apakah Khelif seharusnya diizinkan untuk bertanding.
Khelif pernah gagal dalam tes kelayakan gender dari Asosiasi Tinju Internasional atau IBA.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni membahas masalah tersebut dengan presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach selama pertemuan di Paris pada hari Jumat.
IOC telah berulang kali membela hak Khelf untuk bertanding minggu ini.
"Meskipun kami meminta kepastian dan jaminan, baik untuk keselamatan atlet kami maupun untuk keteraturan kompetisi, mereka telah mengonfirmasi bahwa (Khelif) berada dalam parameter ini," kata presiden Komite Olimpiade Italia Giovanni Malagò.
Mengapa Carini Mundur?
Saat diwawancara, Carini yang masih menangis mengatakan bahwa ia berhenti karena rasa sakit dari pukulan pembuka Khelif, sambil menambahkan bahwa hidungnya berdarah setelahnya.
"Wajah dan hidung saya sakit," kata Carini, menurut harian olahraga Italia Gazzetta dello Sport.
"Saya tidak bisa bernapas lagi."
"Saya memikirkan keluarga saya, saya melihat saudara laki-laki saya di tribun dan saya pergi ke sudut untuk mengundurkan diri."
"Saya belum pernah dipukul dengan pukulan sekuat itu."
Carini menambahkan bahwa itu bukan gerakan yang direncanakan sebelumnya.
"Semua kontroversi ini membuat saya sedih," kata Carini.
"Saya minta maaf untuk lawan saya juga."
"Jika IOC mengatakan ia bisa bertarung, saya menghormati keputusan itu."
Carini juga meminta maaf karena tidak menjabat tangan Khelif setelah pertarungan.
"Itu bukan sesuatu yang ingin saya lakukan," kata Carini.
"Sebenarnya, saya ingin meminta maaf kepadanya dan semua orang."
"Saya marah karena Olimpiade saya telah gagal total."
"Saya tidak punya masalah dengan Khelif."
"Bahkan, jika aku bertemu dengannya lagi, aku akan memeluknya.”
Kontroversi Gender Imane Khelif
Tahun lalu, Imane Khelif dilarang bertanding dalam World Boxing Championships yang digelar oleh International Boxing Association (IBA).
Khelif didiskualifikasi dari kejuaraan tersebut karena gagal memenuhi persyaratan kelayakan untuk kompetisi wanita, kata IBA dalam sebuah pernyataan, dikutip Forbes.
IBA tidak menjelaskan secara rinci mengapa Khelif gagal dalam tes kelayakan gender, namun menekankan bukan pemeriksaan testosteron yang dijalani Khelif.
Khelif sendiri mengidentifikasi dirinya sebagai wanita, bukan transgender maupun interseks.
Kejuaraan Dunia Wanita 2023 diselenggarakan oleh IBA, yang tidak lagi diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Sementara itu, cabang tinju Olimpiade musim panas ini diselenggarakan oleh Unit Tinju Paris (PBU), unit ad-hoc yang dibentuk oleh Dewan Eksekutif IOC, mengutip The Independent.
ICO mengatakan Khelif layak bertanding di kelas wanita.
IOC mengatakan dalam sebuah pernyataan di awal turnamen:
“Semua atlet yang berpartisipasi dalam turnamen tinju Olimpiade Paris 2024 mematuhi peraturan kelayakan dan pendaftaran kompetisi, serta semua peraturan medis yang berlaku sesuai dengan aturan 1.4 dan 3.1 dari Unit Tinju Paris 2024." (*)
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.