Banjir di Sulawesi Tenggara

Warga Puuwatu Kendari Sulawesi Tenggara Keluhkan Pembangunan Perumahan Sebabkan Banjir Lumpur

Warga keluhkan bencana banjir bercampur lumpur atau sedimen tanah yang kembali menerjang Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sultra

Penulis: Samsul | Editor: Amelda Devi Indriyani
Istimewa
Warga keluhkan bencana banjir bercampur lumpur atau sedimen tanah yang kembali menerjang Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Dalam peristiwa bencana banjir lumpur ini, puluhan rumah warga terdampak saat hujan turun dengan intensitas tinggi. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Warga keluhkan bencana banjir bercampur lumpur atau sedimen tanah yang kembali menerjang Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dalam peristiwa bencana banjir lumpur ini, puluhan rumah warga terdampak saat hujan turun dengan intensitas tinggi.

Salah satu warga Kelurahan Punggolaka, Dika mengatakan banjir lumpur ini tercatat sudah kedua kali terjadi.

Pertama kali terjadi pada April 2024, dan terakhir pada Selasa 2 Juli 2024 lalu.

Menurutnya banjir lumpur yang terakhir ini paling parah, sebab sedimen tanah yang terbawa air lebih tebal dari sebelumnya.

"Kemarin, ada salah satu pengguna jalan yang terjatuh dari kendaraannya dan harus mendapatkan perawatan medis akibat gundukan sedimen tanah pada badan jalan," katanya kepada TribunnewsSultra.com, Jumat (5/7/2024).

Ia menjelaskan sebelumnya wilayahnya tidak pernah mengalami musibah banjir bercampur lumpur tersebut.

Baca juga: Update Banjir di Kabupaten Konawe Utara Sultra Sudah Surut, Polisi Sebut Tidak Ada Korban Jiwa

Akan tetapi, sejak maraknya pembangunan perumahan diduga menjadi pemicu atau penyebab terjadinya banjir lumpur.

Dika mengatakan pihak pengembang tidak memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan dalam membangun perumahan.

Mestinya, pihak pengembang membuat tanggul penghambat, supaya sedimen tanah yang dibawa air tidak langsung ke pemukiman warga, namun kenyataannya tidak demikian.

“Sebelumnya, beberapa warga termaksuk saya sudah menyampaikan ke pemilik developer perumahan salah satunya A99, terkait persoalan yang ditimbulkan. Tapi sampai sekarang, tidak ada upaya dari pihak pengembang untuk menyelesaikan maupun mencari solusi agar masalah banjir lumpur tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Warga pun menganggap aspirasi mereka seperti diabaikan, padahal masalah ini menyangkut kepentingan orang banyak.

Olehnya itu, pihaknya meminta supaya proses pembangunan perumahan tersebut dihentikan.

"Sebenarnya kami kenal dengan developernya A99 ini, setiap kejadian kami selalu keluhkan. Saya ada nomor WhastsAppnya, saya komunikasi juga, tapi pihaknya selalu menggampangkan permasalahan ini. Tapi sekarang kita juga sudah bosan. Jadi solusinya kami hanya minta hentikan pembangunan," jelasnya.

Baca juga: Update Kondisi Pasca Banjir di Lalodati Puuwatu Kendari Sulawesi Tenggara, Jalan Tertutup Lumpur

Ia mengatakan bahwa sebelumnya Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup telah turun langsung melihat kondisi banjir tersebut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved