Pesona Air Terjun Samparona di Desa Lipumangau Buton Sultra, Lanjut Trip di Limbo Waliabuku Baubau

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,BAUBAU - Pesona Air Terjun Samparona di Desa Lipumangau, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) suguhkan wisata alam menyenangkan dan menantang.

Air Terjun Samparona termasuk dalam Limbo Waliabuku yang pusatnya berada di Kaisabu Baru, Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Salah satu suguhan wisata alam ini digandrungi wisatawan, sebab masih terjaga keasliannya.

Desiran air terdengar samar-samar di antara pepohonan tinggi menjulang.

Udara sejuk hingga kicauan burung beriringan menyapa telinga wisatawan ketika hendak mencapai air terjun utama.

Terlihat air jatuh dari tebing dengan ketinggian 50 meter, pula sebuah batang kayu melintang tepat depan air terjun yang kini menjadi spot menarik wisatawan abadikan momen liburan.

Bukan hanya air terjun utama yang menjadi incaran, wisata ini juga menyuguhkan berbagai panorama menarik seperti Air Terjun Kantongara dengan ketinggian mencapai 30 meter yang terbuat dari batu kampur yang berundak-undak.

Anggota Pokdarwis Limbo Waliabuku, Muhammad Amsal mengatakan wisatawan dapat melepas penatnya perjalanan dengan berendam di bawah guyuran air terjun.

"Melepas penat dengan menikmati guyuran bisa memberikan sensasi tersendiri bagi wisatawan sebab perjalan cukup menantang untuk dapat mencapai air terjun utama," ungkapnya, Sabtu(8/7/2024).

Cukup merogoh kocek Rp250 ribu per trip, wisatawan tidak hanya nikmati Air Terjun Samparona, namun suguhan lainnya seperti Hutan Pinus Samparona, Air Terjun Kantongara, dan Goa Ular.

"Per Peket wisatawan tersebut maksimal 5 orang, jadi harga Rp250ribu untuk paket 5 orang yang perjalanya kami start dari Hutan Pinus Samparona," jelasnya.

Baca juga: Pesona Eksotis Air Terjun Tetewa Desa Alaaha, Wisata Alam Tersembunyi di Kolaka Timur Sultra

Kata dia, dalam paket trip Limbo Waliabuku pihaknya tidak dapat menyatukannya sebab perjalanan paket wisata alam ditempuh satu hari perjalanan.

Ia menjelaskan Limbo Waliabuku tidak hanya beri suguhan wisata alam, namun pula suguhan wisata buatan, agrowisata dan wisata budaya.

"Jadi untuk wisata alam, Limbo Waliabuku itu ada Air Terjun Samparona, Air Terjun Kantongara dan Air Terjun Kanari. Wisata buatan ada Hitam Pinus Samparona dan Agrowisata untuk wisata pertanian," bebernya.

Hutan Pinus Samparona suguhkan permainan outbound seperti Paint ball, flying Fox, panahan dan fasilitas lainnya seperti ayunan dan area camping.

"Cukup banyak fasilitasnya sebab area tersebut untuk wisata keluarga, sehingga tidak banyak hutan pinus juga digunakan sebagai area camping keluarga," jelasnya.

Baca juga: Mengenal Desa Wisata Kulati di Tomia Timur Wakatobi Sulawesi Tenggara, Ada Sepenggal Surga di Sana

Tidak hanya itu, tampak villa sederhana, toilet umum, tempat wudhu dan mushallah serta penyewaan alat.

Saat memasuki area Hutan Pinus Samparona, wisatawan akan melihat area yang tertata rapi serta Instagramable, kursi yang terbuat dari batang pohon, ayunan hingga Hammock yang dapat digunakan secara gratis.

Lokasi wisata ini tidak jarang jadi lokasi liburan keluarga juga wisatawan yang ingin habiskan malam akhir pekan bersama kawan.

Kemudian paket wisata agrowisata yang menjadi incaran para orangtua untuk anak-anak mereka untuk liburan sambil belajar cara bercocok tanam dengan biaya Rp15ribu per anak.

"Untuk waktu ideal agar seluruh paket wisata dapat dinikmati, kami menyarakan untuk datang saat Oktober sebab wisata budaya yakni pesta kampung," imbuhnya.

Ia menjelaskan pihaknya juga siapkan homestay yang basisnya merupakan rumah warga sekitar sehingga pengunjung dapat merasakan keaslian dan hiruk-pikuk limbo Waliabuku dengan berbaur secara langsung dengan masyarakat.(*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)