Video Viral
Nasib Polwan Bakar Polisi Viral Kini Alami Trauma Mendalam, Sempat Ancam Suami Anak Akan Dibakar
Nasib pilu seorang polwan di Mojokerto tega membakar suaminya yang juga merupakan seorang polisi. Bahkan tiga anaknya sempat jadi bahan ancaman.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
"Dia masih trauma mendalam. Sekarang sedang ditangani dan sedang difasilitasi untuk trauma healing oleh Polda Jatim, kemudian juga kita melibatkan psikiater untuk menangani kasus ini," ujar Dirmanto.
Polda Jatim juga memberikan pendampingan psikologis tersebut terhdap tiga anak Briptu FN, yakni kepada anak pertama berusia dua tahun, sedangkan anak kedua dan ketiga adalah kembar, berusia empat bulan.
Saat penganiayaan terjadi, ketiga anak Briptu FN sedang diasuh oleh pengasuh anak (Baby Sitter) di luar rumah.
Sehingga, bisa dipastikan bahwa ketiga anak Briptu FN tidak berada di dekat lokasi kejadian, apalagi sampai melihat peristiwa mengerikan tersebut.
"Pada saat kejadian, berdasarkan informasi yang kami terima dari penyidik, anaknya sedang diasuh oleh baby sitter atau pembantu rumah tangga di sana, tidak ada di rumah, jadi dibawa pergi sama pembantu," jelas Dirmanto.
Anak Sempat Jadi Bahan Ancaman
Briptu FN oknum Polisi Wanita (Polwan) membakar tubuh suaminya ternyata sempat memberikan ancaman akan membakar anaknya.
Ancaman itu ditujukan kepada Briptu RDW (27) suaminya jika tidak pulang ke rumah.
Emosi Briptu FN sendiri meluap ketika mengecek isi ATM korban, namun yang didapati ATM dari gaji ke -13 senilai Rp 2.800.000 hanya sisa Rp 800.000.
FN menelepon untuk mengklarifikasi kemudian meminta korban pulang.
Namun sebelum itu, terduga pelaku membeli bensin di botol dan menyimpannya di atas lemari teras rumah.
Ia mengirim foto itu ke WhatsApp korban untuk segera pulang, dengan mengirimkan nada ancaman kepada suaminya.
"Apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan dibakar,'
Briptu FN menyuruh ART untuk mengajak anak-anaknya yang berjumlah tiga orang bermain di luar rumah.
Terduga pelaku dan korban bertengkar di dalam rumah dalam kondisi pintu terkuci. Tangan kiri korban di borgol dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.