Berita Kendari
Dulu Jadi Tempat Wisata, Kondisi Tracking Mangrove Lahundape Kendari Kini Jadi Lokasi Berburu Kerang
Tracking Mangrove Lahundape atau dikenal dengan Taman Bakau Kendari kini tinggal kenangan.
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tracking Mangrove Lahundape atau dikenal dengan Taman Bakau Kendari kini tinggal kenangan.
Sekira tahun 2017 silam, Hutan Mangrove Lahundape menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi masyarakat.
Lokasinya di Jalan Edi Sabara, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dahulu, tempat ini seringkali dijadikan spot foto lantaran menyuguhkan pemandangan teluk Kendari yang indah.
Pohon bakau yang tertata rapi disertai jembatan yang dicat warna-warni juga menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Dari pantauan TribunnewsSultra.com pada Kamis (23/05/2024), pesona wisata Tracking Mangrove Lahundape kini telah redup.
Tanaman bakau yang tumbuh rimbun dan tidak tertata menjadikan Taman Bakau tersebut tampak suram.
Baca juga: Wisata Tracking Mangrove Pulau Bungkutoko Kendari, Dulu Hits Kini Terbengkalai dan Tampak Angker
Akses menuju ke dalam Tracking Mangrove tak secantik dahulu sebab warna-warni pada jembatan telah kusam.
Bahkan, banyak papan yang menjadi bahan jembatan tersebut hilang sehingga membuat pengunjung kesulitan berjalan lebih jauh.
Di Taman Bakau tersebut, terdapat seorang laki-laki dan dua orang wanita tengah mencari kerang.
Terlihat ketiganya masuk ke dalam air yang tingginya mencapai dada orang dewasa.
Tampak kerang-kerang yang mereka bawa menggunakan keranjang dan karung berwarna kuning.
"Iye cari kalanduwe, kerang," kata laki-laki tersebut dengan pakaiannya yang basah sambil membawa keranjang.
Selanjutnya, seorang warga bernama Nisa mengatakan, kondisi Tracking Mangrove Lahundape sangat buruk.
Baca juga: Jelajahi Karang Empat di Desa Wisata Ranokomea Bombana, Keindahan Laut Memukau Hipnotis Pengunjung
Sebab menurutnya banyak pohon bakau yang telah tumbang, hingga akses menuju ke dalam yang saat ini berlumpur.
"Memang tahun 2017 ini banyak yang datangi, sekarang tidak adami, banyak pohon tumbang mana jalannya berlumpur, jembatannya bolong-bolong," pungkasnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
Mutasi Kejaksaan di Sulawesi Tenggara, Kajari Baubau, Kolaka, Konsel, Kolut, Kajati-Wakajati Sultra |
![]() |
---|
Nama-Nama Calon Pj Bupati Buton Tengah Mencuat Usai DPRD Buteng Sultra Usul ke Mendagri |
![]() |
---|
Kronologi Aksi Keji 8 Pria Pelaku Rudapaksa Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Pesona Keindahan Desa Wisata Puncak Ahuawali di Konawe Sulawesi Tenggara Bak Negeri di Atas Awan |
![]() |
---|
Pesona Desa Wisata Limbo Bungi Baubau Sultra, Ada Wisata Sejarah hingga Muara Mirip Sungai Amazon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.