Video Viral di Wakatobi
Video Viral Salon di Wakatobi Layani Pelanggan Kondisi Listrik Padam, Owner Marah: Sering Mati Lampu
Berikut ini video viral salon melayani pelanggan dalam kondisi gelap-gelapan gegara listrik padam di Pulau Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Sultra.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini video viral salon melayani pelanggan dalam kondisi gelap-gelapan gegara listrik padam di Pulau Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra)
Sang owner terdengar mengeluh kesal gegara listrik padam tak hanya sekali.
Namun sudah sering terjadi, hampir setiap hari.
Dalam rekaman video viral yang diterima TribunnewsSultra.com, tempat perawatan bernama Cahaya Moy Salon Wakatobi itu berlokasi di Kelurahan Mandati III, Kecamatan Wangiwangi Selatan, Wakatobi Sultra.
Sang owner, Bea mengungkapkan kepada TribunnewsSultra.com, baru saja terjadi pemadaman listrik oleh PLN sekitar pukul 17.30 WITA jelang Maghrib, Jumat (19/4/2024).
Pada saat itu, kondisi salonnya begitu ramai disambangi pengungjung yang sedang perawatan.
Dari rekaman yang dikirimkannya, seorang pelanggan sedang dilayani perawatan creambath rambut.
Baca juga: Kelelawar Jadi Penyebab Listrik Padam di Mandati Wangiwangi Selatan Wakatobi saat Malam Takbiran
Karyawan salon, membersihkan rambut perempuan tersebut yang sedang berbusa.
Beberapa lagi karyawan lainnya, mencoba menerangi salon dengan senter handphone.
Bea juga memasang sudut ruangan salonnya dengan menggunakan lampu cas.
Meski begitu, kondisi salon tetap saja masih tak begitu terang.
Hal ini mengganggu aktivitas para karyawan yang melayani pelanggan.
"Ih keadaan mati lampu lagi Wakatobi, ini mi. Coba lihat dulu. Harus gunakan senter hape. Untung kita sudah tampung air memang. Luar biasa keadaan Wakatobi mati lampu. Kalau seandainya mesin rusak ganti yang baru jangan piara yang sudah rusak. Supaya ada gunanya juga masyarakat membayar tiap bulan," kata Bea dalam rekaman video viral nya.
Ia pun turut menanyakan keluhan dari para pelanggannya yang sedang menjalani perawatan.
"Setiap hari kita hadapi hal seperti ini (listrik padam)," jelasnya.
Selain itu, Bea mengungkapkan kepada TribunnewsSultra.com, saat listrik padam deretan perawatan yang dilakukannya untuk pelanggan terhambat.
Terlebih, segala aktivitas salon sangat bergantung dengan ketersediaan listik.
Mulai dari proses catok rambut, pendingin udara demi kenyamanan pelanggan, hingga lampu yang maksimal.
Namun nyari satu minggu lamanya, hal tersebut tak tercapai karena mati lampu yang terlalu sering terjadi.
"Sudah mau 4 hari kayanya mulai tidak normal ni, Apa lagi yang mau smoothing atau creambath tak bisa kita kerjakan. Karena kan semua prosesnya butuh listrik. Dan alat-alat juga banyak yang mulai heng (rusak)," tuturnya.
Tak hanya itu, ia pun menyesalkan kondisi listrik padam nyaris 3 kali dalam sehari ini.
"Tidak ada siang atau malam kalau mau ingin dimatikan listriknya tanpa aba-aba. Apa lg mati keadaan malam dan kita hadapi orang-orang yang mau di makeup kadang kita gunakan senter hp saja," tuturnya.
Tak jarang, Bea mendapatkan komplain dari pelanggannya gegara listik padam.
Baca juga: Tumben Jam Segini Mati Lampu Keluhan Warga di Kendari Sulawesi Tenggara Saat Listrik Padam
Ia menyebut sering kali pelanggannya kesal karena kepanasan saat didandani.
"Dan mereka selalu bilang kenapa ini lampu mulai lagi mati2 jadi saya bilang jangan lagi kita heran udah biasami kita hadapi dari akhir tahun kemarin (2024) sudah sering terjadi," tuturnya.
Ditanya soal kerugian, Bea pun tak bisa merincikannya secara pasti.
Namun, ia mengaku bahwa terkadang kehilangan pelanggannya gegara listrik padam, terlebih untuk pelayan mencukur rambut ataupun smoothing.
"Jadi biasanya saya kastau saja, kalau mau mati lampu," katanya.
Ada suatu momen saat kondisi mati lampu, dirinya sedang melayani pelanggan yang ingin smoothing,
Saat telah diberi obat untuk proses smoothing, listrik tetiba padam.
"Sedangkan yang proses smothingkan butuh waktu peresapan obatnya, kalau terlambat bisa-bisa rambutnya rusak," jelasnya.
Ia pun berharap Pemerintah Kabupaten Wakatobin dan pihak PLN dapat segera mengatasi kondisi listik padam yang sering terjadi.
"Seandainya itu mesinnya rusak carikan yang baru jangan mereka berpikir kalau itu mesin terlalu mahal. Itu udah resiko mereka, carikan solusi atau ganti yang baru," pungkasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.