Peringati Hari Kartini 2024, Bagikan Semangat Lewat Kumpulan Kutipan Inspiratif dari RA Kartini
Simak berikut kumpulan kutipan inspiratif merayakan peringatan Hari Kartini 2024. Dirangkum dari buku Habis Gelap Terbitlah Terang
25. Kita harus hidup bersama-sama dan untuk semua manusia. Tujuan hidup kita ialah membuat hidup lebih indah.
26. Kita berharap untuk dicintai--bukan ditakuti.
27. Tiada hal yang lebih indah selain dapat menerbitkan senyum di wajah mereka yang kita cinta.
28. Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti.
Baca juga: Kumpulan Kata-kata Mutiara Ucapan Hari Kartini 2022, Cocok Untuk Update Status di Medsos
29. Betapa ganjil telah ajaibnya rasa kasih sayang itu: tidak mau dipaksa, tidak mau diikat dimana pun juga.
Datang tanpa diundang, tidak disangka-sangka.
Dan dengan sepatah kata saja, tetapi sepatah kata yang menjenguk jauh ke dalam kehidupan batin masing-masing. Jauh mengikat dua jiwa yang sampai sekarang belum mengenal dengan ikatan-ikatan erat!
30. Maksud Tuhan terhadap kita adalah baik.
Hidup ini diberikan kepada kita sebagai rahmat dan tidak sebagai beban, kita manusia sendiri umumnya membuatnya jadi kesengsaraan dan penderitaan.
31. Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah.
32 Harta paling suci di dunia ialah hati laki-laki yang luhur.
Baca juga: Hari Kartini 21 April: Sosok Tokoh Emansipasi Wanita, Sejarah, dan Kata-kata Mutiara RA Kartini
33. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.
34. Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang.
35. Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam.
36. Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.
37. Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.
38. Jangan bangkitkan cita-cita yang pasti akan mati. Janganlah hendak bermimpi bila lebih dulu telah diketahui nanti akan bangun dengan teramat mengecewakan.
39. Untuk mendapatkan kebebasan dan persamaan bagi dirinya, bukankah harus dimulainya dengan memberikan hal itu kepada orang lain?
40. Ada kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa dalam hidup yang menjadikan seorang pahlawan tampak menjadi pengecut.
Jangan menyalahkan, betapapun hina dan rendahnya suatu perbuatan yang tampak, sebelum kamu mengetahui apa yang mendorong orang berbuat seperti itu.
41. Kepercayaan meletakkan kewajiban besar.
42. Kalau ada kepentingan besar, kepentingan kecil harus diabaikan.
43. Sebab saya tidak akan dapat berbahagia apabila untuk mendapatkan kebebasan kemerdekaan dan bertegak sendiri itu akan membuat ayah celaka.
44. Akan lebih banyak lagi yang tidak belajar dan tidak melihat apapun dapat berfikir dan merasa seperti kami tetapi penderitaannya bukan main.
45. Ia tidak wajib patuh kepada siapapun, siapapun juga, kecuali terhadap suara batinnya, hatinya.
46. Hidup ini penuh teka-teki dan rahasia. Manusia mudah berubah-ubah. Jangan selalu mencari sebabnya pada tabiat yang lemah.
47. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.
48. Adakah yang lebih hina, daripada bergantung kepada orang lain?
Sejarah Hari Kartini
Wanita kelahiran 21 April 1879 ini lahir dalam sebuah keluarga bangsawan di Jepara, Jawa Tengah.
Dikutip dari laman Kemdikbud, Kartini mempunyai nama lengkap Raden Adjeng Kartini Djojo Adhiningrat.
Ia lahir dari perkawinan antara Raden Mas Adipati Ario Sosronigrat dengan M.A Ngasirah.
Sebagai seorang yang lahir di keluarga bangsawan, Kartini berhak memperoleh pendidikan.
Lalu ia disekolahkan di Europese lagere School atau ELS oleh ayahnya.
Di sekolah tersebut, Kartini belajar bahasa Belanda.
Disebabkan kebiasaan ketika itu, anak perempuan harus tinggal di rumah untuk "dipingit", maka Kartini hanya bersekolah hingga usia 12 tahun.
Selama tinggal di rumah, Kartini belajar sendiri dan mulai menulis surat-surat kepada teman korespondensinya yang kebanyakan berasal dari Belanda.
Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya.
Dari Abendanon, Kartini mulai sering membaca buku-buku dan koran Eropa yang menyulut api baru di dalam hati Kartini, yaitu tentang kemajuan berpikir perempuan Eropa.
Ketertarikannya dalam membaca kemudian membuat beliau memiliki pengetahuan yang cukup luas soal ilmu pengetahun dan kebudayaan.
Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi yang saat itu berada pada status sosial yang amat rendah.
Pada 12 November 1903, Kartini disuruh oleh orang tuanya untuk menikah dengan KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, seorang Bupati Rembang yang telah memiliki tiga istri.
Dalam pernikahannya, Kartini hanya memiliki seorang anak yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904.
Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini mengembuskan napas terakhirnya pada usia 25 tahun dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Berkat kegigihan RA Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912 dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan daerah lainnya.
Nama sekolah tersebut adalah Sekolah Kartini.
Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh politik Etis.
Adapun Hari Kartini ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964, pada 2 Mei 1964, yang berisi penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Soekarno juga menetapkan hari lahir Kartini, 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini sampai sekarang.
(Tribunnews.com/Latifah)(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.