Keistimewaan Bulan Syawal dan 7 Amalan Utama yang Dapat Dilakukan, Ada Puasa Syawal 6 Hari
Simak berikut amalan yang dapat dilakukan selama bulan Syawal. Bulan Syawal juga dikenal sebagai bulan keceriaan bagi Umat Islam.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Simak berikut amalan yang dapat dilakukan selama bulan Syawal.
Seperti diketahui saat ini sudah memasuki tanggal 3 Syawal 2024, bertepatan dengan Jumat (12/4/2024).
Bulan Syawal juga dikenal sebagai bulan keceriaan bagi Umat Islam. Seluruh umat Islam harus merasa bahagia.
Salah satu penyebabnya adalah karena di bulan Syawal umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Hari raya tersebut juga sebagai hari kemenangan umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan selama sebulan lamanya.
Selain itu, bagi masyarakat yang tergolong miskin mendapatkan zakat fitrah dari para Muzakki.
Bulan Syawal dapat dijadikan sebagai bulan peningkatan amal ibadah.
Baca juga: Polres Konawe Selatan Ungkap Penyebab dan Kronologis Tabrakan Maut di PPA TNRAW Konsel-Bombana
Sebab, di bulan suci Ramadan, umat Islam menjalankan ibadah puasa dan melakukan ibadah sunnah seperti Tadarus Al-Quran, salat sunnah, zikir, iktikaf dan bersedekah.
Maka pada bulan Syawal, semangat untuk melakukan ibadah tersebut hendaknya dapat dipertahankan, bahkan lebih ditingkatkan.
Tentunya bulan Syawal juga memiliki keistimewaan tersendiri, yang hanya terjadi di bulan Syawal saja.
Keistimewaan tersebut di antaranya bisa menjalankan amal ibadah sunnah seperti puasa Syawal.
Puasa Syawal ini dilakukan 6 hari, baik secara berturut-turut maupun dilakukan dihari yang berbeda atau selang-seling selama bulan Syawal.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Muslim.
"Siapa saja yan puasa Ramadan,kemudian dia melanjutkan dengan enam hari pada bulan Syawal, maka jadilah puasanya seperti satu tahun."
Baca juga: PREDIKSI Newcastle Vs Tottenham: H2H, Skor, Line Up, Jadwal Pekan ke-32 Liga Inggris 13 April 2024
Namun tidak hanya puasa Syawal yag dapat dilakukan, berikut amalan-amalan yang dapat dikerjakan dilansir dari Tribunnews.com.
Amalan Utama di Bulan Syawal
Ada sejumlah amalan yang dapat mendatangkan pahala berlimpah apabila dikerjakan semata-mata karena Allah Subhanahu wata'ala.
Simak amalan-amalan yang bisa dikerjakan pada bulan Syawal sebagaimana dilansir baznas-sumedang.org:
1. Puasa Syawal 6 Hari
Puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan seperti puasa sepanjang tahun.
Sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Abu Ayub Al Anshari, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
“Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.” (HR Muslim, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Jabir).
Baca juga: Apa Itu Fidyah? Wajib Dibayar Sebagai Pengganti Puasa Ramadan, Jadwal Pembayaran hingga Besaran
2. Puasa Senin Kamis
Beberapa riwayat mengatakan puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah ra:
“Rasulullah Shallallahu alaihi awasallam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).
3. Puasa Ayyamul Bidh
Amalan sunnah di bulan Syawal lainnya adalah puasa Ayyamul Bidh.
Puasa sunnah ini dikerjakan setiap tangal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah) setiap bulannya.
Dalam riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.
Baca juga: Usai Shalat Idul Fitri, Bupati Kolaka Timur Sultra Abdul Azis Gelar Open House di Rumah Jabatan
4. Silaturahmi
Syawal adalah bulan yang baik untuk menyambung tali silaturahmi.
Anjuran dan perintah untuk menjalin tali silaturahmi disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasulullah menjawab:
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ
Artinya: “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)
5. Bersedekah
Sedekah merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk dilakukan kapanpun.
Sedekah sebaiknya dilakukan segera sebagai salah satu bentuk ungkapan syukur atas nikmat Allah SWT.
Amalan ini sangat dicintai Allah Subhanahu wata'ala, sehingga diberikan balasan dan pahala yang berlipat ganda bagi setiap muslim yang mengerjakannya.
Dengan melaksanakan sedekah, maka kita akan memiliki rasa empati yang tinggi, terhindar dari sifat kikir dan selalu bersyukur, serta membukakan pintu rezeki dari arah manapun.
Jadi sedekah tidaklah mengurangi harta.
Sebaliknya, sedekah malah akan membuka pintu rezeki selebar-lebarnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
Artinya : “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah)
6. Melangsungkan Pernikahan
Amalan lain yang dianjurkan pada bulan Syawal adalah melangsungkan pernikahan atau membangun rumah tangga.
Menikah pada bulan Syawal merupakan salah satu sunah Rasul yang pada masa dahulu ditujukan untuk menepis kepercayan sesat dari orang-orang jahiliyah yang menganggap pernikahan di bulan Syawal dapat membawa kesialan atau bencana.
Sebagaimana hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha:
تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي
Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).
7. Iktikaf
Iktikaf adalah aktivitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha Allah.
Kebiasaan iktikaf yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan disunahkan untuk terus dikerjakan pada bulan Syawal.
Berbagai amalan dan ibadah dapat dilakukan selama melaksanakan iktikaf untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata'ala dengan berzikir, melaksanakan salat lima waktu dan salat sunnah, serta membaca Alquran.
(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.