2 Pelajar di Kendari Nyaris Dijual
Nyaris Dijual, 2 Pelajar di Kendari Bohong ke Orangtua, Sebut Bakal Ikut Lomba Model di Kalimantan
Mahasiswa berinisial IN di Kendari, meminta dua pelajar berinisial MN (15) dan NR (16) untuk membohongi kedua orangtua saat akan dijual ke Kalimantan.
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA,KENDARI- Berikut ini mahasiswa berinisial IN di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta dua pelajar berinisial MN (15) dan NR (16) untuk membohongi kedua orangtuanyaa saat akan hendak dijual ke Kalimantan.
IN mengarahkan kepada MN dan NR agar meminta izin untuk mengikuti lomba model ke Kalimantan Utara.
Kejadian dugaan perdagangan orang ini berawal pada Rabu (27/3/2024) di mana NR meminta izin kepada ibunya untuk pergi mengikuti lomba model ke Kalimantan sebagai mana disarankan oleh IN.
Ibu korban pun kemudian menyampaikan keinginan anaknya itu kepada suaminya berinisial D.
Akan tetapi saat meminta izin, D tak setuju, ia khawatir anaknya justru akan 'dijual'.
Kemudian pada Kamis (28/3/2024), IN pun mencoba meminta izin kepada ayah NR.
IN bilang kalau dirinya sudah memesankan tiket untuk NR agar mengikuti lomba model di Kalimantan.
Baca juga: Klarifikasi Rektor UHO Kendari Soal Isu Mahasiswa Magang di Jerman Jadi Korban Perdagangan Orang
Untuk meyakinkan D, IN mengatakan kalau dirinya juga akan berangkat menemani NR.
D yang masih khawatir pun tak mengizinkan anaknya untuk pergi bersama IN.
Hanya saja pada, Jumat (29/3/2023) NR pun kabur dari rumah.
Sehingga ayahnya berinisial D panik dan melaporkan kejadian itu ke Mako Polsek Kemaraya, Kendari.
Setelah dilakukan penelusuran, NR terpantau sedang berada di Bandara Haluoleo.
Tak ingin terlambat, ia kemudian pergi menjemput anaknya itu ke bandara.
Di sana NR diketahui sedang bersama dengan IN dan MN.
Mereka sudah bersiap ke Kalimantan Utara.

Di bandara, orang tua korban beradu cekcok, IN mengaku kalau akan membawa NR dan MN untuk mengekuti lomba model.
Tak ingin terjadi keributan, mereka pun kemudian dibawa ke Mako Polsek Kemaraya. Di sana IN belum mau mengakui perbuatannya.
Setelah kasus itu diambil alih oleh Polresta Kendari, ia pun mengakui kalau akan menjual NR dan MN.
Di hadapan polisi IN bilang kalau dirinya sudah empat kali menjual perempuan ke Kalimantan.
Setiap satu orang yang dibawa, Ia mendapat keuntungan Rp 5 sampai 6 juta rupiah (*)
(Tribunnewssultra/Sugi Hartono)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.