Sultra Memilih

Akademisi Fisip UHO Sebut Semua Kandidat Memiliki PR Sama Jika Ingin Maju Calon Wali Kota Kendari

Akademisi Universitas Halu Oleo, Rahman Ako, menyebut setiap kandidat memiliki pekerjaan rumah yang sama jika ingin menjadi calon Wali Kota Kendari

Penulis: Samsul | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)
Rahman Ako Dosen Fakultas Fisip UHO Kendari 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Akademisi Universitas Halu Oleo (UHO), Rahman Ako, menyebut setiap kandidat memiliki pekerjaan rumah (PR) yang sama jika ingin menjadi calon Wali Kota Kendari.

PR tersebut salah satunya untuk memenangkan pilihan warga melalui sosialisasi visi dan program pembangunannya.

Pernyataan tersebut disampaikan dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau FISIP UHO Kendari tersebut menanggapi pernyataan Direktur The Haluoleo Institute (THI), Naslim Sarlito.

Sebelumnya, Naslim menyebut sosok Sitya Giona Nur Alam punya PR yang besar bila ingin menjadi calon wali kota.

Apalagi, perolehan suara anak mantan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, tersebut ini tidak terlalu signifikan pada Pemilihan Legislatif atau Pileg 2024 lalu.

“Menurut kami adalah pernyataan yang kurang tepat. Yang benar semua calon yang akan maju dalam pemilihan Wali Kota Kendari 2024 memiliki PR yang sama,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima TribunnewsSultra.com.

“Yakni memenangkan pilihan warga melalui sosialisasi visi dan program pembangunan yang diinginkan oleh masyarakat Kota Kendari,” jelasnya menambahkan.

Baca juga: Tak Ada Partai Dominan di Parlemen, Konstelasi Pilwali Kendari Berpeluang Munculkan 4 Sosok Kandidat

Menurut Rahman Ako, Pileg tidak bisa disandingkan atau dilinearkan dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) karena nuansanya jauh berbeda, baik dari segi peserta maupun strategi pemenangan.

“Jadi tidak bisa dijadikan ukuran atau parameter untuk menjustifikasi ketika hasil pemilihan legislatif tidak signifikan akan berdampak besar terhadap pencalonan seseorang seperti Sitya Giona Nur Alam,” ujarnya.

“Justru sebaliknya itu akan menjadi titik tolak untuk memperbaiki kelemahan strategi pemenangan menjadi lebih baik,” lanjutnya.

Menurutnya, posisi calon legislatif (caleg) dalam pileg adalah menjalankan tugas partai.

Diapun menilai tugas tersebut telah ditunaikan dengan baik oleh Sitya Giona Nur Alam yang telah mengantarkan Nasdem mendapat satu kursi DPRD Sulawesi Tenggara di Dapil Sultra 1 Kota Kendari.

“Oleh karena konstruksi berpikir kita harus bisa dibedakan antara pilcaleg dengan pilwali yang akan datang,” katanya.

Di mana seluruh kekuatan, potensi, dan sumber daya yang dimiliki oleh setiap calon termasuk Sitya Giona Nur Alam akan dikerahkan sepenuhnya dalam memenangkan pemilihan wali kota.

Baca juga: Rincian Jadwal Pilkada 2024 di Sulawesi Tenggara, Tahapan Pilgub Sultra, Pilwali, Pilbup 17 Daerah

“Dan saya yakin setiap kandidat telah memperhitungkannya dengan matang,” jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved